Suara.com - Penyataan Wakil Gubernur (wagub) Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum yang menyebutkan poligami sebagai solusi mencegah HIV/AIDS menjadi kontroversi.
Ungkapan yang dinyatakan sendiri oleh Uu tersebut sontak mengundang berbagai respons dari berbagai pihak, salah satunya pengamat politik dan pegiat media sosial, John Sitorus.
Melalui akun Twitternya @miduk17, John Sitorus menyayangkan pernyataan Wagub Jabar soal poligami tersebut.
"Mau ke surga, solusinya Poligami, maksiat, solusinya Poligami, Punya WIL, solusinya Poligami, HIV/AIDS, solusinya Poligami," tulis John Sitorus pada Rabu (31/8/2022).
"Perempuan hanya sebatas objek seks dengan dalih poligami," tambahnya.
Lebih lanjut, John Sitorus menyebutkan bahwa dia tidak hais pikir penyataan kontroversial tersebut keluar dari seorang wakil gubernur.
"Saya tidak habis pikir seorang wagub bisa bicara begini, miskin inovasi," tulis John Sitorus.
Sebelumnya diketahui bahwa Uu menyebut agar para suami tak melakukan tindakan seks dengan PSK atau perempuan lain di luar pernikahan, disarankan untuk melakukan poligami.
Bahkan, Uu juga berlandaskan dalih agama memperbolehkan adanya poligami yang baginya melindungi rumah tangga dari zina.
Baca Juga: Viral! Maling Gasak Motor Yamaha R15 Milik Ustaz Di Ponpes Al Itqon Cengkareng
"Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri. Toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak?" kata Uu.
"Makanya daripada ibu kena (HIV/ AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," lanjutnya.
Reaksi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Usulan Wagub Jabar tersebut disambut dengan reaksi keras oleh publik. Bahkan, sosok Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga turut merespon pendapat wakilnya tersebut.
Melalui unggahan di akun Instagramnya, Kang Emil pertama-tama mengkoreksi berita yang ia sadur dari sebuah media, bahwa angka HIV/AIDS yang dinarasikan sebenarnya merupakan akumulasi dari beberapa kurun waktu.
"414 Kasus HIV di kalangan mahasiswa Kota Bandung itu adalah AKUMULASI data selama 30 tahun: 1991-2021. Bukan data dalam 1 tahun," tulis pria yang biasa disebut Kang Emil tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?