Suara.com - Sebanyak 125 pelajar asal Indonesia tiba di Guangzhou, China, pada Rabu (7/9) malam.
Para pelajar tersebut mendarat di Bandar Udara Internasional Baiyun, Guangzhou, Provinsi Guangdong, pada pukul 22.30 waktu setempat setelah berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
"Alhamdulillah, akhirnya anak-anak sudah tiba lagi di Beijing," kata Atase Pendidikan dan Kebudaayaan di Kedutaan Besar di Beijing, Yaya Sutarya.
Ia mengatakan, selama ini pihaknya terus melakukan lobi dengan otoritas China agar para pelajar Indonesia bisa kembali ke China dan melanjutkan studi mereka karena hingga kini, China masih menerapkan kontrol ketat antipandemi COVID-19, sesuai dengan kebijakan nol kasus secara dinamis.
Para pelajar ini merupakan warga Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di China ketika pandemi COVID-19 mulai melanda dunia dan terpaksa kembali ke Indonesia di tengah masa studi mereka.
Sebelum bertolak ke China, para pelajar ini menjalani karantina di salah satu hotel di Jakarta Utara selama tiga hari dan menjalani dua kali tes PCR.
Pada awalnya, 153 orang dijadwalkan untuk berangkat ke China. Namun, setelah tes PCR menyatakan adanya hasil positif, hanya 125 orang yang dinyatakan layak terbang setelah mengantongi kode kesehatan dari Kedutaan China di Jakarta.
Sementara itu, mereka yang dinyatakan positif COVID-19 harus menunggu kesempatan berikutnya setelah hasil tes dinyatakan negatif dalam tempo tertentu.
Setelah tiba di Guangzhou, 125 pelajar tersebut wajib menjalani tes karantina terpusat selama 10 hari dan melaksanakan tes PCR setiap dua hari sekali.
Jika hasil tes negatif selama masa karantina di Guangzhou, maka mereka diizinkan untuk melanjutkan perjalanan ke kota-kota lain di China sesuai tempat mereka berasal.
Para pelajar tersebut telah mengantongi visa yang dikeluarkan oleh Kedutaan China secara selektif sesuai dengan rekomendasi dari KBRI Beijing, Kementerian Luar Negeri RI, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kedatangan 125 pelajar Indonesia tersebut merupakan gelombang pertama. Mulanya, tujuan penerbangan adalah Chengdu di wilayah barat daya China. Namun, karena ibu kota Provinsi Sichuan tersebut dilanda gelombang terbaru COVID-19, maka tujuan pendaratan pesawat carter yang mengangkut mereka dialihkan ke Guangzhou.
"Mudah-mudahan nanti ada gelombang berikutnya karena banyak sekali pelajar Indonesia yang belum bisa kembali ke China," kata Yaya.
Jumlah pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di China diperkirakan mencapai angka 14.000 orang. Sebagian besar dari mereka belum bisa kembali ke China sejak pertama kali terjadi pandemi COVID-19 pada liburan semester musim dingin tahun 2020 lalu. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta