Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi pembicara dalam Seminar Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Pendidikan Reguler (Dikreg) Ke-31 dan Sespimmen Dikreg Ke-62 Polri 2022, Rabu (21/9/2022).
Pada pidatonya, Moeldoko mengajak peserta didik sekolah Polri-TNI untuk bekerja menguatkan integritas kepemimpinan dalam institusinya.
Hal tersebut disampaikan Moeldoko sebagai bentuk dukungan terhadap transformasi Polri-TNI menjadi institusi yang responsif, adaptif dan terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Moeldoko mengungkapkan bahwa sekitar 70 hingga 90 persen dari proses transformasi itu bergantung pada peran pemimpin. Di hadapan sekitar 120 peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, 225 peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) serta undangan, Moeldoko menyerukan pentingnya loyalitas kepada negara dan kemampuan untuk mengasah jiwa kepemimpinan.
“Inti dari institusi ada pada pemimpinnya. Namun, jadi pemimpin itu bukan sekedar legalitas, tapi harus punya legitimasi atau penerimaan oleh bawahannya," kata Moeldoko.
"Saya berharap dua atau tiga siswa disini, jadi Kapolri atau Panglima TNI yang memimpin dengan integritas dan loyalitas kepada negara,” tuturnya.
Purnawirawan TNI tersebut lantas menekankan bahwa pemimpin yang baik adalah yang memberikan kesempatan pada anak buahnya. Sebabnya, pemimpin harus membesarkan organisasinya termasuk mengembangkan kapasitas anggotanya.
“Tidak ada gaya kepemimpinan yang paling efektif. Yang paling penting, pemimpin harus berorientasi kepada kebutuhan lingkungan dan kebutuhan bawahan/anggota secara relatif,” ujarnya.
Moeldoko juga menerangkan bahwa yang dimaksud dengan relatif adalah situasi di mana pemimpin mampu menganalisis apa yang terbaik bagi institusi maupun anggotanya. Salah satu caranya ialah dengan mendengarkan aspirasi anggota.
Baca Juga: Gegara Bjorka, Moeldoko Sebut KSP Tengah Siapkan Cloud System Mandiri
“Pemimpin harus selalu mendengar. Oleh karenanya, sebagai pemimpin di Kantor Staf Presiden, saya menginisiasi program KSP Mendengar, sarana yang mendekatkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemimpin negara," terangnya.
"Karena pemimpin hanya boleh loyal kepada negara dan bangsa, bukan pada yang aspek yang lain,” lanjutnya.
Moeldoko juga terus mendorong agar TNI Polri menjadi institusi yang mumpuni, utamanya dalam menjalankan perannya sebagai institusi yang menciptakan keamanan dan stabilitas nasional.
Selain akan meningkatkan kepercayaan publik kepada TNI-Polri, hal ini, menurut Moeldoko, secara tidak langsung akan mengundang para investor datang ke Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai
-
'Spill' Blueprint Gen Z Ideal Versi Megawati: Cerdas, Melek Politik, dan Merawat Bumi
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!