Suara.com - Momen pembukaan Muktamar Persis ke-16 di Soreang, Kabupaten Bandung pada Sabtu (24/9/2022) menjadi momen bertemunya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.
Dalam momen tersebut dari atas podium, Prabowo menyebut Ridwan Kamil menjadi sosok yang diperhitungkannya.
"Ridwan Kamil ini saya harus perhitungkan juga," kata Prabowo seperti dikutip Wartaekonomi.co.id-jaringan Suara.com.
Tak lama mendengar ucapan tersebut, Ridwan Kamil langsung berdiri dan membungkuk ke hadapan peserta Muktamar yang membuat riuh suasana.
Ucapan Prabowo tersebut disampaikan setelah mendengar pidato Ridwan Kamil yang memaparkan data perekonomian dan proyeksi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
"Kenapa kalian reaksinya seperti itu, saya harus menghitungkan (Ridwan Kamil) sebagai tokoh yang luar biasa, untung tidak dari Solo," ungkapnya.
Mantan Danjen Kopassus itu berujar, kontestasi politik 2024 mendatang menjadi menarik lantaran tantangan saat ini berbeda dengan dua pemilu terakhir.
"Kita boleh berbeda pandangan, kita boleh punya kritik itu bagus dan boleh hak demokrasi. Saya ingin bertegas bahwa apapun perbedaan kita tetap kita harus junjung tinggi rasa hormat di antara kita bahwa kita ini adalah satu keluarga besar Indonesia," jelasnya.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyampaikan jika dirinya mewakili Presiden Jokowi yang berhalangan hadir dalam agenda tersebut. Ia pun menebak, alasan Jokowi menunjuknya menghadiri acara tersebut.
Baca Juga: Puan Maharani Dinilai Perlemah Pasangan di Pilpres 2024, Sekalipun Berduet dengan Prabowo Subianto
"Insting Pak Jokowi tajam, jadi kemungkinan beliau merasa mungkin Prabowo Subianto ada hubungan emosional dengan Persis," ungkapnya.
Sementara itu, Ridwan Kamil, dalam agenda itu, mengatakan, menitipkan Indonesia ke Persis. Lantaran, kondisi Indonesia saat ini sedang dalam keadaan baik. Bahkan, pada tahun 2045 ranking Indonesia diprediksi akan makin baik.
Ia juga mengemukakan, untuk mencapai posisi yang lebih baik ada beberapa syarat. Yakni, pada 2045 ekonomi harus di atas 5 persen, digital ekonomi maju, ekonomi keumatan, SDM kompetitif, dan politik terjaga.
"Kalau ingin Indonesia masuk empat besar dunia, syaratnya tak boleh ada stunting. Jadi kami minta Persis bantu kami untuk ikut berantas stunting," ungkapnya.
Menurutnya, selama menjadi gubernur, pihaknya selalu mendukung Persis. Termasuk, menghibahkan tanah untuk perguruan tinggi Persis.
"Jadi, di mana ada tanah yang nganggur daripada mubazir kan temannya setan, maka kami manfaatkan dengan memberi hibah," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?