Suara.com - Direktur Eksekutif ALGORITMA sekaligus Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana turut mengomentari soal keputusan Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024. Ia menilai keputusan ini bisa mengganggu agenda partai politik lain.
Menurut Aditya, pendeklarasian di sisa masa jabatan Anies yang hanya tinggal 12 hari lagi tergolong cepat. Hal ini disebutnya akan memberikan dampak bagi partai lainnya.
"Meskipun masa jabatan Anies masih tersisa 12 hari lagi, Nasdem kelihatan begitu antusias untuk mengambil langkah paling awal untuk deklarasi capres tersebut. Ada dua hal yang bisa kita prediksi dari situasi ini," ujar Aditya kepada wartawan, Senin (4/10/2022).
Potensi pertama, adalah dukungan koalisi parpol yang semakin mengristal atau terbentuk. Padahal, kata Aditya, seharusnya agenda pembentukan koalisi ini diperkirakan baru akan terjadi di akhir 2022 atau awal 2023.
"Kalau ini terjadi, tentu sangat menarik karena ada pemicu-pemicu yang bisa jadi mempercepat pembentukan koalisi, seperti misalkan adanya kecocokan di antara mitra koalisi," ujar Aditya dalam keterangannya, Selasa (4/10/2022).
Agenda selanjutnya yang bergeser adalah soal mekanisme dukungan dan sosialisasi capres beserta partai pendukung. Diperkirakan tahapan Pemilu bisa terjadi lebih awal ketimbang jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Artinya, ada kemungkinan mesin partai koalisi dari partai manapun juga segera bergerak dengan cepat. Proses kristalisasi ini tentu dapat berdampak positif bagi parpol untuk menggerakkan mesin partai," paparnya.
Atau sebaliknya, tindakan NasDem ini bisa berdampak negatif atau merepotkan penyelenggara pemilu karena tahapan kampanye belum dimulai.
"Pertanyaannya, koalisi mana saja yang tentu akan mengikuti langkah Nasdem, ini yang masih sulit ditebak," imbuhnya.
Baca Juga: NasDem Deklarasikan Anies Jadi Capres, Relawan: Peta Politik Makin Jelas
Berita Terkait
-
PSI Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024, Pesan Menohok ke PDIP?
-
NasDem Deklarasikan Anies Jadi Capres, Relawan: Peta Politik Makin Jelas
-
Tak Sejalan Deklarasi Anies Baswedan, Niluh Djelantik Pamit: Selamat Tinggal Nasdem
-
NasDem Tunjuk Anies Baswedan, PSI Usung Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid Untuk Pilpres 2024
-
Ni Luh Djelantik Ucapkan Selamat Tinggal Nasdem : Sikapku Tegas, Integritasku Jelas
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Jejak Karier Irjen Asep Edi Suheri yang Dituntut Mundur: Punya Prestasi Mentereng
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban