Suara.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tak butuh waktu lama menyelesaikan usulan dari pengunjuk rasa di Flyover Ganefo, Mranggen, Kabupaten Demak, Jateng. Malam hari setelah menerima aduan, Ganjar langsung mendapat kepastian Menteri Perhubungan dan instansi terkait.
Menurut Ganjar, cara itu merupakan bukti bagaimana persoalan dirembug atau didialogkan, agar dapat membuahkan hasil tanpa harus protes dengan demonstrasi atau unjuk rasa.
"Alhamdulillah tadi saya kontak Menteri Perhubungan, beliau langsung merespons, mana nomor telepon bupatinya, nanti Dirjen saya langsung urus ke sana. Dengan cara itu kan beres, tidak perlu pakai marah-marah atau ngamuk," kata Ganjar ditemui usai menghadiri acara Rakornas ke-13 Komisi Informasi se-Indonesia di Gedung Weeskamer, Kotalama, Semarang, Kamis (13/10/2022) malam.
Pasca menemui warga yang unjuk rasa di peresmian Flyover Ganefo Mranggen, Ganjar langsung mengambil langkah cepat. Ia meminta penanggung jawab unjuk rasa, yang ternyata anggota DPRD untuk mengirimkan surat-surat yang pernah dikirim ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
"Alhamdulillah tadi saya selesaikan. Tadi saya minta dari anggota DPRD-nya, mana surat-surat yang sudah dikirim, dikasih ke saya. Begitu dikasih langsung saya minta ngecek di pemerintahnya. Prinsipnya bisa kok itu, tinggal dikasih saja penjaga pintu kereta api maka masyarakat bisa memanfaatkan itu. Itu kan sederhana. Sesuatu yang ingin diusulkan itu dikawal, ditanyakan, dan kemudian ada clearance-nya," jelas Ganjar.
Ganjar sendiri menyayangkan aksi unjuk rasa dengan mengerahkan warga, meskipun ia tidak melarang adanya penyampaian aspirasi melalui aksi. Sebelum aksi itu terjadi, tidak ada seorang pun yang berkomunikasi kepada Ganjar mengenai apa yang menjadi usulan atau keluhan warga.
"Sebenarnya itu hanya butuh komunikasi saja. Sayangnya tidak ada yang ngontak saya," ujarnya.
Informasi yang diperoleh, komunikasi terkait persoalan penutupan jalan di perlintasan kereta api bawa Flyover Ganefo itu dilakukan dengan mengirim surat langsung ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Menurut Ganjar, itu merupakan cara lama yang memiliki kemungkinan kecil untuk cepat mendapatkan respons. Apalagi jika di instansi yang disurati itu juga terdapat banyak surat yang menumpuk.
"Surat ini belum tentu dibaca, padahal kalau di Jawa Tengah, dalam konteks hal semacam ini, complain system handling-nya itu jauh lebih gampang. Pakai medsos bisa, pakai aplikasi laporgub bisa, atau pakai nomor handphone saya yang beberapa orang sudah tahu. Tadi saya senang sih dengan masyarakat, spanduknya turunkan lalu diturunkan, mari kita ngobrol," katanya.
Baca Juga: Gubernur Ganjar Undang Perusahaan dari Uni Eropa untuk Investasi di Jateng
Selain kurangnya komunikasi, Ganjar juga menyayangkan aksi unjuk rasa di Flyover Ganefo itu juga melibatkan anak-anak. Saat bertemu di lokasi, Ganjar juga sempat mengingatkan kepada penanggung jawab dan warga untuk tidak melibatkan atau mengajak anak-anak ikut unjuk rasa.
"Tadi saya protes juga, karena tadi ada anggota DPRD yang jadi penanggung jawab. Nggak boleh mengajak anak-anak kalau mau demo," kata Ganjar.
Aksi unjuk rasa terjadi saat Ganjar hendak meresmikan Flyover Ganefo. Warga menuntut agar akses jalan di sekitar perlintasan kereta api di bawah Flyover Ganefo dibuka kembali, sebab sejak proyek pembangunan flyover selesai, akses jalan itu ditutup.
Ganjar yang tiba di lokasi tidak langsung meresmikan flyover. Ia memilih untuk menemui para pengunjuk rasa untuk berdialog. Ganjar juga memberikan penjelasan tentang pentingnya manfaat Flyover Ganefo bagi kelancaran transportasi di perlintasan kereta api Ganefo, Mranggen, itu.
Berita Terkait
-
Keseruan Ganjar Pranowo saat Silaturahmi ke Ponpes Attahiriyah Annahdyah
-
Gubernur Ganjar Penuhi Janjinya kepada PJ Gubernur Sulawesi Barat
-
Gubernur Ganjar Kunjungi Pasar Sentral Mamuju dan Mengajak Gibran Sarapan
-
Antusiasme Bank Jateng Friendship Run di Makassar, Gubernur Ganjar Dikerumuni Emak-emak
-
Gubernur Ganjar Kunjungi Habib Puang Makka di Makassar dan Diskusi Soal Bangsa
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!