Suara.com - Ketua Umum sekaligus bakal calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menempati posisi teratas dalam survei elektabilitas jelang Pilpres 2024, yang digelar Lingkar Suara Publik.
Dalam survei LSP, elektabilitas Menteri Pertahanan RI itu mencapai 31,8 persen. Sementara posisi di belakangnya ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Elektabilitasi Ganjar Pranowo dalam hasil survei LSP mencapai 20,4 persen. Sedangkan pada ranking tiga terdapat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas mencapai 11,7 persen.
Di bawah Anies ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan angka elektabilitas 10,5 persen.
Kemudian disusul Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dengan elektabilitas 7,2 persen, serta Puan Maharani dengan 2,9 persen.
Sandiaga Uno, rekan separtai Prabowo, menempati ranking 7 dengan elektabilitas 2,1 persen. Lalu ada Menteri BUMN Erick Thohir dengan angka yang sama. Sementara figur lainnya hanya mendapatkan 1 persen atau di bawahnya.
Direktur Riset dan Kajian LSP Indra Nuryadin memaparkan, survei ini hendak mengukur apa yang paling diketahui publik tentang sejumlah tokoh bila disebutkan namanya.
Menurutnya, salah satu temuan yang menarik adalah, Prabowo dapat diterima baik dari pemilih Ganjar maupun pemilih Anies.
"Prabowo dapat diterima baik dari pemilih Ganjar maupun pemilih Anies. Kesan Prabowo sebagai tokoh pemersatu dapat diterima,” kata Indra dalam paparannya, Sabtu (15/10/2022).
Baca Juga: Hujan Deras, Anies Hadiri Peresmian Halte TransJakarta Bundaran HI yang Belum Rampung Direvitalisasi
Ia memerinci sejumlah kesan yang ditangka publik mengenai Prabowo, yaitu; Menteri Pertahanan yang loyal kepada Presiden Jokowi; ketum Gerindra terbaik/bagus; Capres pemersatu yang menghilangkan pembelahan sosial; dan Patriot lebih mementingkan kepentingan bangsa.
Ganjar dan Anies juga mendapatkan kesan yang baik di mata publik. Namun, kedua figur tersebut memiliki kesan yang melekat pada kubu-kubu politik tertentu.
Untuk Ganjar, kesan yang tertangkap pada publik yaitu; Gubernur Jateng yang bagus; Kadrr PDIP yang loyal; Identik dengan medsos karena sering dijadikan alat sosialisasi terkait kegiatannya sebagai kepala daerah atau aktivitasnya secara pribadi; salah satu Capres yang didukung oleh pemilih Jokowi sebelumnya yang diberi label “cebong”; dianggap memiliki citra identik dengan citra Jokowi.
Sementara, kesan utama publik untuk Anies yaitu; Gubernur DKI Jakarta yang sukses; Capres yang didukung oleh pendukung Prabowo dulu yang diberi label “kadrun” oleh para pendukung Jokowi; figur cerdas; pandai bicara; dan ramah.
Untuk diketahui survei ini dilakukan pada periode 1 sampai 10 Oktober 2022 dengan jumlah dan sebaran sampel 1230 orang dan tersebar di 34 Provinsi Indonesia. Kriteria sampel sendiri berusia 17 tahun ke atas atau sudah pernah menikah.
Pengumpulan data dengan wawancara langsung memakai kuesioner, dengan 10 persen di antaranya dilakukan dengan tatap muka. Sementara ambang batas kesalahan survei diklaim 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
-
Hujan Deras, Anies Hadiri Peresmian Halte TransJakarta Bundaran HI yang Belum Rampung Direvitalisasi
-
Prabowo Sudah Lelah dari Politik, tapi Panggilan Jiwa Kesatria Mengatakan 'Sedia!'
-
Besok Ada Acara "Terima Kasih Jakarta" di Balai Kota, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya
-
Pengamat: Kerja Anies Baswedan Selama Pimpin Jakarta Sudah Baik dari Sisi Penataan Kota
-
Ganjar Pranowo Kesal Bencana Dijadikan Informasi Hoax: Menambah Masalah di Tengah Musibah!
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?