Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta netizen atau warganet tidak bertengkar hanya gara-gara beda pilihan di Pemilihan Presiden (Pilpres). Menurutnya, publik harus mendukung demokrasi yang baik, bukan justru berlomba-lomba melakukan kampanye hitam atau black campaign.
Awalnya Ridwan menyebut jika mimpi Indonesia Juara di 2045 bisa gagal jika masyarakatnya justru sibuk bertengkar. Utamanya cuma gara-gara beda pilihan politik di Pilpres.
"Terkahir dari saya mimpi Indonesia yang juara di 2045 gagal kalau kita suka bertengkar ya. Beda Pilpres bertengkar. Padahal Allah sudah tahu mentakdirkan siapa yang dipilih jadi Wali Kota Bogor, siapa yang dipilih jadi Gubernur Jawa Barat siapa yang dipilih jadi Gubermur DKI 2024, siapa yang menjadi presiden Allah sudah tentukan," kata Emil di acara #DemiIndonesia di Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022).
Menurutnya, dalam ajaran Islam ketetapan sudah digariskan dan tinggal dijemput saja.
Untuk menjemputnya, Ridwan Kamil meminta publik atau netizen agar mendukung demokrasi yang baik bukan justru sebaliknya.
"Cara menjemputnya saya titip netizen mendukung baik fastabiqul khairat demokrasi. Berlomba-belomba lah tunjukan kebaikan. Bukan berlomba-lomba menujukkan negatif campaign, black campaign. Menang karena keburukannya dibuka, aibnya dibuka, ga boleh gitu. Setuju ya?" ungkapnya.
Selain itu, Ridwan Kamil meminta kepada publik dan netizen agar menjadikan Pemilu layaknya ajang Pekan Olahraga Nasional atau PON lima tahunan. Di mana usai bertanding semuanya bersalaman dan sportif.
"Jadi kan Pemilu seperti PON lima tahun sekali. Kita bertanding sleding tekel setelahnya mendali emas dibagikan kita salaman lagi kita ngopi lagi. Jangan baperan. Jadi konstituen pak Prabowo sudah gabung dengan pak Jokowi pendukunganya kan terbukti belum bisa move on," tuturnya.
Ia menegaskan, terutama ke Generasi Z agar memahami konteks yang disampaikannya tersebut.
Baca Juga: Wanti-Wanti Luhut soal Pilpres 2024: Jangan Bikin Ribut, Nanti Bisa Kurangi Kepercayaan Investor
Menurutnya, siapapun yang terpilih menjadi pemimpin harus dipercayakan kepada Tuhan.
"Saya berharap Generasi Z memahami itu. Kami lelah bertengkar jangan diulangi. Percaya Tuhan sudah menentukan siapa yang menjadi pemimpin," pungkas Ridwan Kamil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan