Suara.com - Seorang miliarder asal Rusia melepas kewarganegaraannya karena Perang Ukraina yang “gila” dan mengajak pebisnis lainnya untuk melakukan hal serupa.
Pada Senin (31/10), taipan Oleg Tinkov mengumumkan bahwa ia memutuskan untuk tidak lagi menjadi warga negara Rusia yang “fasis”, Al Jazeera melaporkan.
“Saya telah mengambil keputusan untuk keluar dari kewarganegaraan Rusia saya. Saya tidak bisa dan tidak akan mau dikaitkan dengan negara fasis, yang memulai perang dengan negara tetangga yang damai dan membunuh orang tak bersalah setiap hari," tulis Tinkov di Instagram.
“Saya berharap akan ada lebih banyak pengusaha Rusia terkemuka yang mengikuti [langkah] saya sehingga melemahkan rezim [Presiden Vladimir] Putin dan ekonominya serta akhirnya membuatnya kalah,” ujar pria berusia 54 tahun itu.
Sosok ternama di sektor perbankan itu membagikan gambar sertifikat yang mengonfirmasi “akhir” dari kewarganegaraan Rusianya.
“Saya membenci Rusia [yang dimpimpin] Putin, tetapi saya mencintai semua orang Rusia yang menentang perang gila ini!” kata Tinkov, menurut kantor berita AFP.
Tinkov merupakan pendiri bank online Tinkoff Bank, yang merupakan salah satu perusahaan pemberi pinjaman terbesar di Rusia dengan sekitar 20 juta nasabah.
Ia juga memiliki sekitar 35 persen dari TCS Group Holding yang berbasis di Siprus, dengan berbagai perusahaan di bawah brand Tinkoff yang mencakup sektor perbankan, asuransi, hingga layanan seluler.
Pada bulan April, Tinkov mengklaim bahwa 90 persen dari warga Rusia menentang keputusan Putin untuk menginvasi Ukraina pada akhir Februari dan meminta para pemimpin Barat untuk membantu mengakhiri "pembantaian" tersebut.
Tinkov juga telah menjadi target sanksi yang diberlakukan oleh Inggris setelah konflik dimulai.
Pada 2020, ia ditangkap di London atas tuduhan penggelapan pajak di Amerika Serikat. Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan dan mendapat perawatan leukemia di London.
Dia mundur dari jabatannya sebagai CEO Tinkoff pada 2020.
Berita Terkait
-
Perang Ukraina: Apakah Belarus akan Ikut Berperang di Sisi Rusia?
-
Meradang! AS Peringatkan Rusia Jika Nekat Gunakan 'Bom Kotor' Di Ukraina
-
Israel Bantah Jual Senjata ke Ukraina, Menteri Pertahanan: Saya Tanggung Jawab Ekspor Senjata!
-
Keras! Israel Bantah Jual Senjata Ke Ukraina
-
Rusia Tolak Akses Bantuan PBB ke Daerah Kekuasaannya di Ukraina
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf