Suara.com - Google Doodle pada hari ini, Sabtu (5/11), menampilkan sosok pria paruh baya berkacamata dan mengenakan peci dengan desain halaman buku dan pena. Sosok tersebut merupakan Raja Ali Haji. Lantas, sebenarnya siapa Raja Ali Haji? Simak ulasannya berikut ini.
Raja Ali Haji ini merupakan bangsawan melayu dan sastrawan abad 19 yang memelopori penyusunan dasar-dasar tata bahasa Melayu. Untuk mengenang jasanya, tokoh di Google Doodle hari ini menampilkan sosoknya.
Nah bagi yang ingin mengenal lebih dekat siapa Raja Ali Haji, mari simak profilnya berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber.
Diketahui, Raja Ali Haji ini merupakan keturunan Bugis Melayu yang dikenal dengan karyanya sajak Gurindam Dua Belas tahun 1874. Pria yang lahir tahun 1808 silam ini putera dari pasangan Raja Ahmad dan Encik Hamidah. Raja Ali Haji juga merupakan cucu pejuang asal Bugis, Raja Ali Haji Fisabilillah.
Raja Ali Haji menerima pendidikan pertamanya di lingkungan istana Kesultanan Riau-Lingga, Pulau Penyengat. Beliau juga diketahui mendapat pendidikan di luar lingkungan kesultanan saat ikut ayahnya ke Betawi.
Raja Ali Haji ini dikenal sebagai sosok yang pertama kali merilis buku Pedoman Bahasa tentang dasar-dasar tata bahasa Melayu, yang kemudian dijadikan sebagai cikal bakal lahirnya bahasa Indonesia melalui Kongres Pemuda Indonesia tanggal 28 Oktober 1928.
Perjalanan Karir
Memasuki usianya yang ke 20 tahun, Raja Ali Haji terjun ke dunia politik dengan diberi kepercayaan untuk mengemban tugas kenegaraan penting. Pada usianya yang ke 32 tahun, Raja Ali Haji ditunjuk memerintah di Lingga bersama sepupunya, Raja Ali bin Raja Ja'far.
Baca Juga: Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad Jadi Google Doodle Hari Ini, Sang Bapak Bahasa Indonesia
Bukan aktif dalam dunia politik, Raja Ali Haji juga aktif sebagai sastrawan dan banyak menghasilkan karya terkemuka. Beliau diketahui merilis buku yang berjudul Kitab Pengetahuan Bahasa yang berisi kamus Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga.
Adapun karya paling tersohor milik Raja Ali Haji yaitu Gurindam Dua Belas, yang mana ini berisi puisi Melayu lama. Puisi ini memiliki ciri khas dengan istilah tasawuf, metafora, dan kata-kata kiasan.
Raja Ali Haji menulis Gurindam Dua Belas pada usianya yang ke 38 tahun di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Adapun tujuan dari penulisan karya sastra ini yaitu agar nilai-nilai keislaman tak mudah terkikis konflik internal maupun eksternal di kalangan masyarakat Melayu.
Demikian ulasan mengenai siapa Raja Ali Haji yang jadi tokoh Google Doodle hari ini (5/11/2022). Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?