Suara.com - Kepolisian tengah mempertimbangkan memanggil ahli serangga untuk memastikan waktu kasus sekeluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat.
"Dalam penyelidikan ini kami harus berkoordinasi, apakah perlu mengundang ahli serangga," kata Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi terkait kasus tewasnya sekeluarga di Kalideres, usai melakukan gelar perkara di lokasi, Rabu (16/11/2022).
Menurut Hengki, pada saat ditemukan pertama kali jenazah korban terdapat belatung.
"Karena kami menemukan misalnya belatung. Dan ini bisa mengarahkan kapan dia meninggal. Nah ini tim ahli," katanya.
Jenazah para korban yang terdiri empat pertama kali ditemukan warga pada Kamis (10/11/2022) lalu. Berawal dari keluhan warga yang mencium aroma tidak enak dari rumah korban yang berada di kawasan perumahan.
Adapun keempat korban Rudianto (71) suami, Margaret (58) istri, Dian (40) anak, dan Budianto (69) paman. Temuan sementara, mereka diduga meninggal dunia tiga minggu yang terhitung sejak pertama kali ditemukan.
Hengki mengakui kasus ini tergolong rumit, sehingga harus penuh ketelitian untuk mengungkap yang sebenarnya terjadi.
"Ini kasus yang rumit yang perlu kehati-hatian," katanya.
Karenanya dalam kasus ini mereka melibatkan sejumlah ahli, termasuk ahli serangga.
Baca Juga: Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres Rumit, Polda Metro Jaya: Perlu Hati-Hati!
"Ini memang perlu ahli yang nanti akan menjelaskan. Dan ini bukan satu ahli. Makanya ada interkolaborasi profesi berbagai ahli dalam rangka scientific crime investigation," kata Hengky.
Kolaborasi Berbagai Ahli
Dalam perkara ini, Hengki menyebut pihaknya berkolaborasi dengan berbagai ahli. Salah satunya ahli Psikiatri dan Psikologi Forensik
Hengki menjelaskan ahli Psikiatri dan Psikologi Forensik dilibatkan untuk mendalami secara komprehensif terkait profil keempat korban.
"Ahli Psikiatri dan Psikologi Forensik juga akan melaksanakan pendalaman secara komprehensif terhadap profil empat jenazah yang di temukan di TKP (tempat kejadian perkara)," kata dia.
Di sisi lain, lanjut Hengki, pihaknya juga melibatkan ahli Patologi Anatomi, ahli Forensik Medikolegal, ahli Toksiologi, dan ahli DNA untuk memeriksa keempat jenazah. Pemeriksaan dilakukan hari ini di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Tim ahli gabungan dari RS Polri Sukanto dan RSCM Universitas Indonesia melaksanakan kegiatan pendalaman dan melengkapi pemeriksaan terhadap empat jenazah dalam rangka mencari keindetikan dengan bukti-bukti yang di temukan di lapangan," ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Polisi Terus Dalami Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Deretan Ahli Ikut Bantu
-
Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres Rumit, Polda Metro Jaya: Perlu Hati-Hati!
-
Isu Satu Keluarga Tewas di Kalideres Penganut Sekte Tertentu, Polisi: Tak Boleh Berasumsi
-
Cerita Eks Ketua RT soal Rudyanto yang Tewas Sekeluarga di Kalideres, dari Kecil Irit Bicara
-
Fakta Baru: Polisi Temukan Gundukan Sampah di Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?