Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Pasar Badung, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (17/11/2022). Maksud kedatangan Jokowi tersebut untuk meninjau harga dan ketersediaan bahan pangan di pasar.
Dalam keterangannya usai meninjau, Jokowi menerangkan bahwa apa yang dilakukannya tersebut guna melihat secara langsung kondisi di pasar. Dengan begitu kebijakan yang diambil oleh pemerintah dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
"Pagi hari ini setelah acara G20, saya ke Pasar Badung. Seperti biasanya saya ingin melihat harga-harga barang, kemudian inflasi yang itu penting dalam hal kita membuat policy dari keadaan-keadaan yang ada di pasar," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan bahwa pengecekan harga barang di pasar rutin dilakukan Presiden ketika melakukan kunjungan ke daerah. Saat di pasar, Jokowi mengaku bisa berdialog secara langsung dan mendengar kondisi harga di pasaran dari para pedagang yang ditemui.
"Saya berdialog langsung dengan pedagang, saya mendengar secara langsung (kondisi harga barang di pasar) dari para pedagang. Kondisinya seperti apa, tantangannya apa, termasuk efek dari terjadinya inflasi," lanjutnya.
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyampaikan bahwa kunjungan secara langsung ke pasar membuat pemerintah lebih memahami kondisi yang dihadapi oleh masyarakat.
"Dengan mengunjungi pasar seperti ini, saya lebih memahami apa yang sedang dihadapi oleh masyarakat," tuturnya.
Dalam kunjungan kali ini, tampak jurnalis dari berbagai negara yang meliput Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas keikutsertaan para jurnalis dalam KTT tersebut.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh media yang telah meliput acara G20."
Baca Juga: Sunny & Hyoyeon SNSD Jadi Pembawa Acara Reality Show Berkemah
Berita Terkait
-
Dukung Gelaran Presidensi G20 Indonesia 2022, Pertamina Supply Avtur untuk Pesawat Perwakilan Delegasi
-
Netizen Bikin Mahyar Tousi Gemetar Usai Diduga Hina Batik Indonesia, Nomor WA Tersebar Ngeles Kayak Bajaj
-
Oh... Ternyata Ini Penyebab Jokowi Belum Beri Dukungan Anies di Pilpres 2024
-
Hindari Pertanyaan Rudal Hantam Polandia dan Asik Tanam Mangrove, Peneliti IISS: Very Jokowi
-
Sedang Bertugas di KTT G20 Bali, Polisi Ini Tewas Dibunuh Saat Pesan PSK
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Mengurai Perpol 10/2025 yang Dinilai Tabrak Aturan, Dwifungsi Polri Gaya Baru?
-
Bareskrim: Mayoritas Kayu Gelondongan Banjir Sumatra Diduga dari PT TBS
-
Tolak Bantuan Asing untuk Sumatra, Prabowo: Terima Kasih, Kami Mampu!
-
31 Perusahaan Resmi Diselidiki Diduga Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra, Siapa Jadi Tersangka?
-
Daftar Lengkap Perusahaan yang Disebut Kejagung Jadi Penyebab Banjir di Wilayah Sumatera
-
Demo Korupsi Pertambangan, Mahasiswa Desak KPK Periksa Komisaris PT LAM Lily Salim
-
Kementerian P2MI Raih Peringkat 5 Anugerah Keterbukaan Informasi Publik
-
'Biar Kapok': DPR Desak Polisi Beri Efek Jera ke Youtuber Resbob Penghina Sunda dan Bobotoh
-
Bareskrim Bersiap Umumkan Tersangka Banjir Sumut, Nama Korporasi Mencuat
-
Satgas PKH Telah Identifikasi Perbuatan Pidana Terkait Bencana Longsor dan Banjir Bandang Sumatera