Suara.com - Kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat sukses mencuri perhatian publik karena menimbulkan banyak teka-teki. Pasalnya menurut keterangan polisi, jenazah satu keluarga itu diduga dehidrasi dan tidak kekurangan gizi selama berminggu-minggu.
Ajaran tertentu pun diduga jadi pemicu kematian satu keluarga di Kalideres tersebut. Sebelumnya muncul dugaan bahwa keluarga ini penganut apokaliptik. Namun, kini muncul dugaan lain yang mengarah pada ritual Santhara yang dilakukan selama 30-35 hari di mana seseorang tidak makan atau minum hingga meninggal dunia. Lantas apa itu ritual puasa Santhara? Simak selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Ritual Santhara?
Ritual Santhara merupakan ajaran yang dianut oleh sekte Jain yang lahir dan berkembang pesat di India. Ritual ini dijalankan dengan cara seseorang akan berpuasa tanpa makan dan minum hingga ajal menjemput. Menurut para penganutnya, ritual ini punya tujuan untuk membersihkan karma lama dan mencegah terciptanya karma baru.
Ritual Santhara ini termasuk ritual kuno yang telah dipraktikan oleh penganut sekte Jain sejak berabad-abad lalu untuk menghadapi kematian. Bagi penganutnya, Santhara adalah ujian spiritualitas tertinggi yakni cara untuk menundukkan semua nafsu dan mempersiapkan jalan yang dimurnikan menuju kematian.
Sementara itu Presiden Jain, Yuva Mahasabha Sachin Jain di India mengatakan bahwa Santhara bukan tentang kematian tapi jalan untuk mencapai Moksha yang merupakan cara untuk menghargai hidup dan mati. Ritual ekstrem ini sebenarnya hanya bisa dilakukan atas izin dari guru spiritual dan keluarga yang bersangkutan.
Bagi para penganut sekte ini, Santhara adalah simbol penyerahan diri menuju puncak ketenangan dan ketentraman dan meninggalkan hal-hal duniawi. Menurut mereka, Santhara harus dilakukan dengan dilandasi niat spiritual bukan untuk mengakhiri hidup dengan cepat ataupun dengan kekerasan.
Ritual Santhara
Pada mulanya orang yang melakukan Santhara tersebut berpuasa seperti biasa dengan asupan makanan padat dan minuman dalam takaran yang sedikit. Secara bertahap mereka akan mengurangi porsi makanan dan cukup dengan air minum saja sampai akhirnya berhenti minum air.
Baca Juga: Sejumlah Dugaan yang Terpatahkan Dalam Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Normalnya perjalanan ritual ini berlangsung selama 30-35 hari karena pada dasarnya kematian akan menghampiri secara alami. Selama menghabiskan masa-masa sulit tersebut mereka akan didengarkan dengan tulisan suci, meditasi dan introspeksi diri hingga benar-benar mati kelaparan.
Viral di Media Sosial
Tewasnya satu keluarga di Kalideres tersebut pun jadi viral diperbincangan di media sosial. Akun @Askrlfess turut mencurigai tewasnya satu keluarga tersebut seperti cerita dalam film dokumenter Netflix berjudul "House of Secrets: The Burari Deaths".
Dugaan menjalani ritual Santhara itu juga muncul dalam cuitan tersebut dari seorang warganet yang menanyakan perihal keanehan dan kejanggalan kematian satu keluarga yang pada mulanya diduga mengalami kelaparan dan dehidrasi tersebut.
"[Askrl] dari awal pas muncul berita ini aku jg kepikirannya mirip2 documentary n3tflix the burari deaths (sekeluarga g4ntung diri utk suatu ritual) gataunya bener ada dugaan," bunyi cuitan akun @Askrlfess pada Kamis (17/11/2022) disertai tangkapan layar pemberitaan online tentang pembahasan kasus tewasnya satu keluarga Kalideres.
Sebagai informasi, kasus Burari Deaths sendiri sudah diangkat menjadi dokumenter oleh Netflix dengan judul House of Secrets: The Burari Deaths. Dokumenter ini sudah ditayangkan sejak 8 Oktober 2021 di Netflix dan hadir dengan tiga episode.
Berita Terkait
-
Sejumlah Dugaan yang Terpatahkan Dalam Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres
-
Temuan-Temuan Tak Lazim di TKP Keluarga Kalideres, Belatung hingga Bedak Bayi
-
Temuan Belatung Bisa Jadi Petunjuk, Ini Deretan Fakta Terbaru Kasus Sekeluarga Tewas Di Kalideres
-
Rumit Pengungkapan Kasus Sekeluarga Tewas Di Kalideres, Ahli Serangga Sampai Dilibatkan
-
Polisi Terus Dalami Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Deretan Ahli Ikut Bantu
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Harga Serba Naik, Tarif Transjakarta Ikut Naik? Ini Alasan Pemprov DKI!
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata