Suara.com - Penundaan pengiriman surat presiden (surpres) pergantian Panglima TNI kepada DPR RI memicu teka-teki. Adapun dokumen itu awalnya akan dikirim oleh Presiden Jokowi pada Rabu (23/11/2022) pukul 10.30 WIB. Hal ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Diduga, nama yang tercantum dalam surpres itu adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono. Ia digadang akan menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang pensiun pada 21 Desember 2022 mendatang.
Namun, surat itu tak kunjung sampai hingga keesokan harinya. Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengatakan, pengiriman surpres ditunda karena Ketua DPR RI Puan Maharani masih berada di luar negeri.
Ia menambahkan jika pengiriman surat presiden itu dijadwalkan ulang pada Senin, 28 November 2022. Namun, keterangan tersebut dinilai pengamat hukum bukan menjadi satu-satunya alasan penundaan surpres. Ada pula yang menyebut isinya diubah.
Ada Unsur Politik
Pengamat hukum tata negara dari Universitas Andalas Feri Amsari tidak melihat penundaan penyerahan surpres itu hanya karena Puan Maharani sedang dinas ke luar negeri. Menurutnya, ada alasan politis hingga akhirnya ditunda.
Ia menduga surpres yang semestinya diserahkan pada Rabu pekan ini menjadi mundur pada Senin pekan depan karena ada unsur kesengajaan. Tepatnya untuk mengulur proses yang seharusnya segera diselesaikan oleh pemerintah dan DPR.
Terlebih diketahui Jenderal Andika Perkasa akan pensiun dalam kurun waktu kurang dari 30 hari. Di sisi lain, Feri menyoroti kewajiban Puan Maharani untuk menerima surpres. Padahal, penerimaannya bisa diwakili oleh pimpinan DPR yang lain.
Dalam sistem parlemen di Indonesia, ada empat wakil ketua DPR yang membantu sejumlah tugas ketua DPR. Salah satunya, menerima surpres karena termasuk agenda administrasi ketatanegaraan, sehingga kata Feri, tidak seharusnya ditunda.
Baca Juga: Diisukan Jadi Calon Panglima TNI, KSAL Yudo: Saya Tidak Berandai-andai
Ada Perubahan Isi Surat
Pengamat pertahanan sekaligus Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menduga bahwa alasan penundaan pengiriman surpres kemungkinan karena ada perubahan nama kandidat yang diusulkan.
Pasalnya, hingga saat ini, pemerintah masih belum membeberkan nama calon yang diusulkan Presiden Jokowi untuk menduduki jabatan Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika kepada publik. Itu yang menurut Anton menjadi pokok masalahnya.
Sementara itu, Yudo menanggapi kabar penunjukkan dirinya menggantikan Jenderal Andika. Ia menegaskan ia tidak pernah berandai-andai mengenai jabatan Panglima TNI tersebut.
"Kita tidak berandai-andai dalam jabatan Panglima TNI itu," ujar Yudo Margono usai peresmian peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Fatwa di pedalaman Kabupaten Lebak, Kamis (24/11/2022).
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Diisukan Jadi Calon Panglima TNI, KSAL Yudo: Saya Tidak Berandai-andai
-
Sosok Intelijen di Balik Suksesi Politik Megawati, Pernah Jadi Orang Jokowi, Kini Mertua Petinggi TNI
-
Menebak Pikiran Jokowi saat Bilang Pemimpin Merakyat Itu Kulitnya Berkerut Rambut Memutih, Bukan yang Kulitnya Halus
-
Ingatkan Pemimpin yang Memikirkan Rakyat, Presiden Jokowi Singgung Rambut Putih, Ganjar Pranowo?
-
Digadang-gadang Jadi Calon Panglima TNI, KSAL Yudo Diberikan Gelar Penguasa Laut Dari Sultan Ternate
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik
-
Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Digelandang ke KPK Besok
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana
-
Jadi Event Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia, PLN Electric Run 2025 Berlangsung Sukses
-
Tertunduk Lesu, Onad Kirim Pesan Cinta untuk Istri Usai Asesmen Narkoba