Suara.com - Unggahan foto Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam) Mahfud MD di depan lukisan mendiang Presiden Keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sempat jadi perbincangan publik.
Pasalnya pada lukisan tersebut, tampak sosok Gus Dur yang bertelanjang dada dengan latar langit.
Menanggapi berbagai sorotan terhadap lukisan Gus Dur, Mahfud MD menjelaskan bahwa lukisan tersebut hanya ingin menggambarkan kepolosan sosok Gus Dur. Hal ini dinyatakan Mahfud MD melalui akun Twitternya pada Selasa (13/11/2022).
Pada unggahan tersebut, Mahfud MD mengunggah foto di depan lukisan Hoegeng yang perutnya terlihat.
"Orang yang berkomentar dengan wawasan picik selalu memulai dengan penilaian nyinyir suudzdzan," ungkap Mahfud MD.
"Lukisan Gus Dur yang bertelanjang dada misalnya, menurut pelukisnya justru untuk menghormati jati diri Gus Dur yang polos menuju nirwana. Lihat ini ada juga lukisan Pak Hoegeng yang telanjang dada dan perut," imbuhnya.
Lebih lanjut Mahfud MD menyebutkan bahwa lukisan-lukisan tersebut adalah karya dari Butet Kertaradjasa. Selain Gus Dur dan Hoegeng, ada juga lukisan Presiden pertama Ir Soekarno dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
"Lukisan Bung Karno yang hanya memakai celana pendek dan peci hitam, telanjang dada, perut, dan lutut ke bawah sangat memukau. Sekarang sedang dipamerkan di Sarinah," tambahnya lagi.
Cuitan Mahfud MD tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
Baca Juga: Mahfud MD Dinilai Mampu Jadi Cawapres, Siapa Sosok yang Cocok Didampingi?
"Pak @mohmahfudmd, hasil lukisan itu, tentu yang bisa menilai eloknya adalah yang melihat hasil lukisan bukan si pelukis. Terlepas dari niat pelukis, misal ada tanggapan yang lain dari yang melihat lukisan, yo itu juga tetap dihargai. Bukan malah bilang picik," komentar warganet.
"Terlepas dari niatnya baik atau buruk, tetap saja melukis Gus Dur dengan hanya mengenakan celana dalam itu tidak beradab," imbuh warganet lain.
"Kalau di Twitter enggak bisa memohon komentar seperti yang diharapkan, akan beraneka ragam komen," tambah lainnya.
"Betul prof, saya juga sempat bingung kenapa Gus Dur digambar kayak gitu, setelah merenung malah ngelihatnya upaya sadar menghindari pengkultusan Gus Dur," tulis warganet di kolom komentar.
"Betul sekali prof krn seorang seniman tidak akan melukis sesuatu tanpa didasari makna dari lukisan," timpal lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan