Suara.com - Manuver politik Anies Baswedan terus menuai pro dan kontra, apalagi karena Bakal Calon Presiden 2024 dari Partai NasDem itu dinilai sudah curi start berkampanye.
Bukan cuma itu, Anies juga dikritik tidak beretika dengan "menikung" Prabowo Subianto yang menjadi promotornya di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Bahkan Anies disebut bak kacang lupa akan kulitnya.
Kekecewaan dari Partai Gerindra ini mendapat beragam respons, meski turut dimaklumi oleh Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul.
Namun Adib mengingatkan bahwa manuver politik yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta itu adalah hal yang sangat wajar.
"Apa yang dilakukan Anies itu merupakan siasat politik dan wajar saja, memang begitu modelnya," terang Adib, seperti dikutip dari WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Selasa (13/12/2022).
Adib kemudian mengingatkan bahwa Anies bukan satu-satunya politikus yang telah menikung Prabowo. Sebab peristiwa tikung-menikung seperti ini juga pernah terjadi antara Prabowo dan Presiden Joko Widodo.
Sebagai informasi, Jokowi juga mendapat dukungan Partai Gerindra dan Prabowo di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012. Namun dua tahun berikutnya Jokowi justru berhadapan dengan Prabowo di Pemilihan Presiden 2014.
"Anggapan soal menikung dan berkhianat kepada Prabowo juga dialami Jokowi karena pernah didukung Partai Gerindra dalam Pilgub DKI Jakarta 2012," ujar Adib.
Senada dengan kecaman yang dialamatkan kepada Anies, Jokowi saat itu juga sempat membuat Partai Gerindra gusar. Apalagi karena Jokowi kemudian mengalahkan Prabowo di Pilpres 2014.
Baca Juga: Viral! Billboard Anies Baswedan Berkuran Besar Terpajang di Denpasar Bali, Curi Start Kampanye?
"Anies juga demikian. Meskipun dirinya sempat mengatakan tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden jika melawan Prabowo," tutur Adib.
Namun lagi-lagi Adib mengingatkan bahwa manuver semacam ini sangat wajar terjadi karena dunia politik Tanah Air yang masih jauh dari etika dan moral yang baik.
"Khususnya terkait politik halal, sangat jauh metode seperti itu di Indonesia. Sebab, Indonesia masih menerapkan politik transaksional," tandasnya.
Sementara itu Pengamat Politik Jerry Massie justru punya pendapat berbeda. Ketimbang para loyalisnya saling bergesekan, Jerry malah mendorong Anies untuk legawa menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo dengan sokongan Partai Gerindra.
Berita Terkait
-
Jangan Hanya Selebriti, DPR Sarankan Pangkat Letkol Tituler Perlu Diberikan ke Profesi Lain
-
Loyalisnya Saling Serang, Pengamat Malah Sarankan Anies Baswedan Jadi Cawapres Prabowo Subianto
-
Ramai Desakan Cabut Pangkat Tituler Deddy Corbuzier, Ini Respons Laksamana Yudo
-
Wacana Tunda Pilpres 2024 Muncul Gegara Anies Baswedan Tak Terbendung, Pengamat: Kalau Elektabilitas Ganjar 60 Persen, Besok Langsung Pemilu!
-
'Semua Karena Anies Jadi Capres', Rocky Gerung Bongkar Akal-akalan Penundaan Pemilu
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pemulihan Bertahap RSUD Muda Sedia: Kapan Layanan Operasi dan Rawat Jalan Kembali Normal?
-
Mantan Kapolri Da'i Bachtiar Usul Pemilihan Kapolri Tak Perlu Persetujuan DPR
-
Polisi Periksa Manajemen Terra Drone Terkait Kebakaran Maut di Kemayoran
-
Tinjau Lokasi Kebakaran di Kemayoran, Mendagri Evaluasi Kelayakan Bangunan
-
Upaya Redakan Konflik Internal, Bertemu Gus Yahya jadi Prioritas PBNU Kubu Zulfa?
-
Proyek Kereta Cepat Arab Saudi-Qatar Siap Hubungkan Dua Ibu Kota
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin