Suara.com - Kapolsek Kradenan, Blora yang baru saja dilantik, Iptu Umbaran Wibowo baru-baru ini jadi perbincangan publik. Pasalnya, pria asal Blora, Jawa Tengah ini sebelumnya berprofesi sebagai wartawan.
Hal ini pun menjadi sorotan mengingat statusnya yang ternyata merupakan bagian dari intelijen dan merangkap sebagai wartawan kontributor TVRI.
Diketahui, ia sudah hampir 14 tahun menyamar sebagai wartawan bahkan terdaftar sebagai wartawan madya dan lulus uji kompetensi wartawan sehingga menimbulkan polemik. Lalu, bagaimana caranya ia bisa menyamar?
Jadi Wartawan Sejak 2008
Dewan Pers Indonesia pun mengungkap kasus ini dengan memperlihatkan bukti bahwa Umbaran secara resmi terdaftar sebagai wartawan TVRI Jawa Tengah sejak tahun 2008.
Bahkan, Umbaran lolos uji kompetensi wartawan dan secara resmi memiliki sertifikasi dan dinyatakan layak sebagai wartawan dengan sertifikat aslinya bernomor 8953-PWI/WDya/DP/I/2018/19/10/84.
Pernyataan dewan pers soal kualifikasi Iptu Umbaran tersebut membuktikan bahwa Umbaran resmi menjadi wartawan dan sudah mengikuti hukum pers yang berlaku di Indonesia.
Dalam sertifikatnya tersebut, pria kelahiran tahun 1984 tersebut memegang peran sebagai wartawan madya yang disertifikasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tahun 2018 lalu.
'Penyamaran'-nya sebagai wartawan tersebut pun diungkap oleh Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudusy yang mengungkap bahwa anggotanya tersebut bukanlah pegawai tetap TVRI atau dalam kata lain merupakan wartawan lepas.
Tak hanya itu, Umbaran pun diketahui pernah ditugaskan sebagai intel di wilayah Blora dan mengusut beberapa kasus dengan statusnya sebagai intel.
"Dia (Umbaran) memang pernah ditugaskan sebagai intelijen di wilayah Blora" ungkap Iqbal.
Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai
Selain aktif di TVRI Jawa Tengah, cara penyamaran lainnya yang juga dilakukan Umbaran adalah aktif di komunitas bonsai di Blora dan menjadi Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Blora, sehingga statusnya sebagai intel juga tertutupi.
Umbaran pun beberapa kali pernah diliput soal hobinya mengoleksi bonsai tanpa diketahui orang lain bahwa dirinya merupakan bagian dari Polda Jawa Tengah juga.
Panitia Pilkades dan Ketua Panitia Futsal Wartawan
Berita Terkait
-
Iptu Umbaran Wibowo Dinilai Sukses Menyamar 14 Tahun Menjadi Wartawan, Netizen: Sampe Orang Kaget Dia Intel
-
Cerita Dirut TVRI Soal Iptu Umbaran yang Nyamar Jadi Wartawan Selama 14 Tahun di Jateng
-
Deretan Cuitan Netizen Soal Iptu Umbaran Wibowo: Jadi Curiga, Selama ini Temen Liputan Kurasa ada yang Intel
-
Polri Dianggap Pakai Cara Kotor Susupi Pers, Iptu Umbaran Pernah Terlibat Panitia Pilkades Desa Tutup di Blora
-
14 Tahun Iptu Umbaran Nyamar Jadi Wartawan, Dirut: TVRI Jawa Tengah Benar-benar Tidak Tahu Dia Intel
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam