Suara.com - Proyek kereta cepat Jakarta - Bandung kini menjadi sorotan usai terjadi kecelakaan pada salah satu gerbong yang menabrak kereta teknis yang berada di luar jalur sehingga menyebabkan dua orang Warga Negara Asing (WNA) jadi korban jiwa.
Kecelakaan yang terjadi di Bandung Barat ini sempat terekam kamera warga yang melihat kereta cepat ini melesat cepat dari arah Padalarang ke arah Jakarta. Tak hanya itu, kecelakaan ini membuat jalur kereta menjadi berhenti operasional dalam beberapa waktu ke depan karena investigasi dari pihak kepolisian.
Simak inilah 5 fakta dari proyek kereta cepat Jakarta - Bandung ini.
1. Proyek besar Indonesia
Jalur kereta yang membentang sepanjang 143 km ini masuk dalam jajaran proyek besar Indonesia yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2022 ini. Kereta dengan kecepatan 350 km/ jam ini diprediksi dapat membawa ratusan penumpang dari Jakarta menuju Bandung hanya dalam waktu 46 menit saja, jauh dari waktu kereta api biasa yang mencapai 4 jam perjalanan.
Proyek yang dibuat oleh China Railway Material Co Ltd. ini mengirimkan sekitar 8.000 ton rel R.60 yang khusus dibuat untuk lintasan kereta berkecepatan tinggi dan dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Uji coba kereta cepat ini pun telah dilakukan pada bulan November 2022 dan dipimpin oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
2. Biaya pembangunan membengkak
Polemik pembangunan kereta cepat ini pun sempat diungkap oleh Direktur Utama KCIC yang mengaku adanya cost overrun yang terjadi dalam proyek pembangunan kereta cepat ini.
"Sama China negosiasi cost overrun itu memang belum selesai betul, sedang proses nego," ujar Dwiyana ketika ditemui wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2022). Dalam catatannya, pemerintah RI membuat anggaran hingga Rp 21 T, sedangkan perhitungan biaya konstruksi dan operasional yang diungkap oleh pihak China lebih kecil, yaitu sekitar Rp 15 T.
Baca Juga: Jubir Kemenhub: Kereta yang Alami Kecelakaan Tidak Digunakan Angkut Penumpang
3. Masa konsesi jadi 80 tahun
Progres proyek kereta cepat ini juga sempat diungkap oleh Plt Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal. Hal ini disampaikan oleh PT KCIC melalui surat Nomor 0155/HF/HU/KCI/C08 2022 tanggal 15 Agustus 2022 meminta kepada Kementerian Perhubungan agar dilakukan penyesuaian terhadap masa konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Hal itu karena terdapat beberapa kendala yang menyebabkan berrunahnya kelayakan bisnis proyek, sehingga diperlukannya penyesuaian masa konsesi menjadi 80 tahun," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta
4. Alami kecelakaan dan tewaskan 2 orang
Di tengah-tengah persiapan operasional komersil kereta ini, tiba-tiba kecelakaan terjadi di daerah Bandung Barat. Gerbong kereta cepat ini melaju kencang dan tidak terkontrol sehingga menabrak kereta teknis yang berada di luar jalur kereta.
Akibat kecelakaan ini, dua WNA yang diduga merupakan pekerja yang didatangkan dari China untuk uji coba tewas dan 5 orang lainnya yang luka-luka sehingga dilarikan ke RS. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo pun membenarkan hal ini dan mengungkap bahwa korban sudah teridentifikasi.
Berita Terkait
-
Jubir Kemenhub: Kereta yang Alami Kecelakaan Tidak Digunakan Angkut Penumpang
-
Kecelakaan Kereta Cepat Tewaskan 2 WNA, Anggota Komisi V DPR: Setop Proyek!
-
7 Pernyataan Kemenhub Soal Kereta Cepat Jakarta Bandung Makan Korban
-
Kecelakaan Maut Bikin Warga Enggan Naik Kereta Capat Jakarta-Bandung: Gue Mah Ogah Dibayar Berapa pun
-
Kemenhub Dalami Kemungkinan Adanya Unsur Kelalaian dalam Insiden di Lintasan Kereta Cepat yang Tewaskan 2 WNA China
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa