Suara.com - Perpolitikan Indonesia mulai memanas menjelang Pilpres 2024. Berbagai partai politik hingga tokoh mulai melakukan manuver ke banyak lini.
Dinamika politik yang tajam bahkan membuat partai yang kini mendukung Presiden Joko Widodo bisa saja terdepak dari kursi senayan di 2024.
Dalam hal ini, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyebutkan bahwa ada kemungkinan nasib buruk terjadi pada dua partai pendukung Jokowi.
Jamiluddin memprediksi dari 9 partai yang masuk Senayan pada Pileg 2019, hanya dua partai yang berpeluang terdepak.
“PAN dan PPP akan terdepak dari Senayan," ungkap Jamiluddin, dikutip hari Senin (19/12/2022).
PAN dan PPP sendiri merupakan dua dari tiga partai yang masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Terancamnya PAN dan PPP dari Senayan menurut Jamiludin terkait dengan survei dan elektabilitas. Kedua partai tersebut hanya memiliki eliaktabilitas di bawah 4 persen.
Hal ini yang kemuidan membuat PPP dan PAN akan bertarung keras melawan partai-partai baru.
"Jadi, kalau pun ada partai baru masuk Senayan, kursi yang diperoleh tampaknya pas-pasan. Artinya, perolehan suara mereka sekitar 4 hingga 5 persen,” imbuhnya.
Baca Juga: Peringati Hari Migran Internasional, Partai Buruh Bakal 'Geruduk' Kantor Kemenaker Hari Ini
Partai baru menurut Jamiludin akan bekerja keras untuk memperebutkan kursi Senayan dari partai yang terdepak salah satunya PPP dan PAN.
Kendati demikian, Jamiludin menambahkan bahwa partai baru juga masih memiliki elektabilitas kecil sehingga kesempatan mengamankan kursi oleh PAN dan PPP juga masih memungkinkan.
"Hingga saat ini masih sulit memperkirakan dua partai yakni PPP dan PAN masuk Senayan. Sebab, elektabilitas partai baru umumnya juga masih rendah,” tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Anggota DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Restoran, Korban Dipukul Botol hingga Dihajar Kursi!
-
Gus Tajul Tegaskan Surat Pemberhentian Gus Yahya Sah, Meski Tanpa Stempel Resmi PBNU
-
Pemerintah Usul Hapus Pidana Minimum Kasus Narkotika, Lapas Bisa 'Tumpah' Lagi?
-
Heboh SE Pencopotan Gus Yahya, Komando PBNU Diambil Alih KH Miftachul Akhyar
-
Rano Karno: Lewat LPDP Jakarta, Pemprov DKI Kejar Tambahan Tenaga Dokter Spesialis
-
Katib PBNU Tajul Mafakhir ke Gus Yahya: Tak Terima Dicopot? Bawa ke Majelis Tahkim
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Penyisiran Ulang Sungai di Bogor, Polisi Temukan Rahang Bawah Diduga Milik Alvaro
-
Pakar Hukum UGM Ingatkan KPK Soal Kasus ASDP: Pastikan Murni Fraud, Bukan Keputusan Bisnis
-
Polisi Jadi 'Beking' Korporasi Perusak Lingkungan, Masyarakat Sipil Desak Reformasi Mendesak