Melati dan Mawar, pekerja seks komersial (PSK) di Banda Aceh. (YouTube/Shaleh Abdullah)
"Kalau lewat oknum bagi dua."
Dengan kata lain, mereka hanya mendapatkan Rp 400-500 ribu untuk sekali transaksi short time. Itu pun oknum mucikarinya tidak bertanggung jawab apabila PSK di bawah arahannya sakit atau semacamnya.
"Seperti kayak hasil dibagi dua, itu kan sebenarnya nggak pantas. Tapi kita mau nggak mau. Kalau kita nggak mau juga dapat ancaman, kita akan dipermalukan di depan umum," ungkap kedua wanita malang tersebut.
Namun Melati dan Mawar mengaku tidak mempunyai pilihan lain. Tuntutan kebutuhan hidup membuat mereka rela bekerja sebagai PSK.
"Yang saya cari di dunia ini adalah untuk mencukupi kebutuhan anak saya. Selebihnya itu, sudah," pungkas Melati.
Komentar
Berita Terkait
-
Mengenang 18 Tahun Tsunami di Aceh, Ini 5 Tsunami Paling Merusak dalam Sejarah
-
Kronologi Prank KDRT Baim Wong: Dihujat Hingga Dilaporkan ke Polisi, Kini Berakhir Damai
-
Oh My God! Michelle Ziudith Tertantang Jadi PSK, Tak Takut Image Kalemnya Berantakan
-
Tak Tahan Dihujat Gegara Konten Prank KDRT, Paula Verhoeven Migrain 2 Hari Sampai Takut Ketemu Rekan Artis
-
Kasus Prank KDRT Baim Wong Berlanjut, Naik Tahap Sidik
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU