Suara.com - Panas terik. Udara kering. Keringat mulai bercucuran.
Antusiasme terlihat di wajah lebih dari 200 siswa kelas XII SMA 1 Baros, Kabupaten Serang, Banten, saat sejumlah Sahabat Daya tiba di lokasi.
Semangat mereka seolah menyaingi mentari yang hendak menancap tinggi di langit menjelang akhir Oktober 2022.
Sejumlah siswa bersahut-sahutan melontarkan pertanyaan kepada Sahabat Daya, sebutan untuk para peserta kegiatan kerelawanan Bank BTPN, seputar perbankan dan pengelolaan keuangan.
“Mereka terlihat antusias sekali, apalagi waktu kami memberitahukan mereka informasi seputar keuangan. Banyak yang bertanya,” kata Ayudilla Tunggul Purty, salah seorang Sahabat Daya asal Jakarta, tentang kelas literasi keuangan yang digelar di sekolah tersebut.
Menurut Ayudilla, pemahaman para siswa di sekolah tersebut masih sangat minim tentang cara melakukan transaksi perbankan maupun modus kejahatan dalam transaksi keuangan, seperti rekayasa sosial, termasuk phishing.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan. Waktu tempuh dari Jakarta ke Kabupaten Serang hanya dua jam, namun kesenjangan literasi keuangan terlihat sangat lebar,” kata Ayudilla.
Kelas literasi keuangan ini merupakan bagian dari program Sahabat Daya, yaitu kegiatan kerelawanan Bank BTPN yang lahir tahun 2011 dan melibatkan karyawan, nasabah, dan mahasiswa/dosen dari universitas, serta praktisi dan profesional, serta bertujuan memberikan manfaat kepada masyarakat luas, nasabah, dan keluarga nasabah.
Sejalan dengan tujuan program Sahabat Daya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat luas, Lies Wijayanti, Sahabat Daya asal Semarang, mengatakan, “Berbagi tidak hanya memberdayakan namun juga memperkaya jiwa, tidak hanya mendengar, namun juga melakukan sendiri dan dapat merasakan bahwa hal yang kita lakukan bermanfaat untuk orang lain.”
Baca Juga: Peningkatan Literasi Berhubungan Erat dengan Pemerataan Pendidikan, Pria Ini Buktinya
Hal ini juga diamini Sahabat Daya asal Jakarta, yaitu Dewi Ulamsari. Menurutnya, privilese tidak hanya berupa materi ataupun status sosial, tetapi juga kesempatan.
“Dengan memiliki kesempatan untuk bisa menyebarkan manfaat baik, sekalipun dimulai dengan hal kecil, tanpa disadari hal tersebut mungkin akan memberikan dampak yang berarti bagi orang lain, serta rasa bersyukur dan bahagia bagi pemberi dan penerima manfaat,” kata Dewi.
“Seperti kata seorang filsuf dan esais asal Amerika Serikat, Henry David Thoreau, ‘The language of friendship is not words, but meanings.’ Para Sahabat Daya pun dapat merasakan hidup yang lebih bermakna karena mereka dapat terus bertumbuh dan berdampak bagi orang lain melalui kegiatan ini,” kata Andrie Darusman, Communications & Daya Head Bank BTPN.
Program Sahabat Daya telah melibatkan 241 relawan dan memberikan manfaat kepada 2.568 orang melalui 33 kegiatan di Jabodetabek, Karawang, Pekalongan, Brebes, Semarang, Kudus, dan Bengkulu, sejak Januari hingga akhir November 2022, kata Andrie.
Beberapa contoh kegiatan Sahabat Daya antara lain seminar mengenai pentingnya menjaga kerahasiaan data diri di era digital kepada siswa SMP di Tangerang; kelas literasi keuangan untuk siswa SMK Raden Umar Said di Kudus, SMK Karawang, SMA Bengkulu, mahasiswa Universitas Pelita Harapan, dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah; pelatihan untuk komunitas masyarakat dalam bidang wirausaha, misalnya budidaya bunga telang; pelatihan untuk berbagai komunitas nasabah dalam bidang kesehatan, misalnya tentang protokol kesehatan COVID-19; dan penyuluhan bagi komunitas masyarakat terkait pemanfaatan sampah organik menjadi eco-enzym.
“Sebenarnya kegiatan Sahabat Daya jauh lebih banyak dari yang telah disebutkan. Satu hal yang pasti, kegiatan Sahabat Daya harus sesuai dengan empat pilar Daya, yaitu pengembangan kapasitas diri, literasi keuangan, peningkatan kapasitas usaha, dan kehidupan yang berkelanjutan,” kata Andrie.
Berita Terkait
-
Invasi Persib di Wilayah PSIS Semarang, Sisir Pratama Arhan dan Riyan Ardiansyah Baru
-
Hoax Bikin Pelaku Usaha Pariwisata di Pangandaran Merana
-
Viral di Twitter Niat Mengadu Kasus Perundungan ke Wali Kelas, Korban Justru Disarankan Pindah Sekolah
-
Viral Kisah Korban Bullying Sekolah Disuruh Pindah oleh Wali Kelas: Itu Lebih Bagus
-
Tawuran Ala Gladiator Pakai Sajam, Sejumlah Pelajar Diamakan Polisi Subang
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Beda Kasus Ijazah Jokowi vs Gibran: Bapak-Anak Terus Disentil Geng Roy Suryo dan Dokter Tifa
-
Baru Terserap 22 Persen, FSGI Desak Anggaran MBG Dialihkan untuk Kesejahteraan Guru
-
Hari Tani Nasional 2025: Gerbang Tani Soroti Ketimpangan Tanah dan Mendesak Reforma Agraria
-
Kepala BGN Buka Suara! Ungkap Biang Kerok Ratusan Siswa Cipongkor Keracunan MBG, Ini Penyebabnya
-
Ijazah Gibran Diragukan, Pakar Pendidikan Internasional Bongkar Fakta Sebaliknya
-
Demo Hari Tani di Depan BSI Tower, Massa Kecewa Dihalangi Barikade Menuju Istana
-
Lagi! Keracunan MBG di Cipongkor, Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka, 631 Siswa Terkapar Massal
-
Ungkap Borok Konflik Agraria, KPA Desak DPR: Jangan Turunkan TNI-Polri!
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Anak Menkeu Purbaya Sarankan Sedekah
-
Paket Bansos 'Wakil Presiden RI' Muncul di Tengah Aksi Hari Tani