Rekam jejak Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut bukan orang baru di dunia politik. Sebelum menjadi menteri di era Joko Widodo, Luhut seudah pernah beberapa kali masuk menduduki sejumlah kursi di pemerintahan
Luhut pernah menduduki jabatan sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Presiden Abdurrahman Wahid pada 2000-2001.
Ia juga pernah menjadi Duta Besar RI untuk Singapura pada 1999-2000. Luhut juga bergabung dengan partai politik, yakni Partai Golkar dan sempat menjabat sebagai Wakil ketua DPP pada 2008-2014.
Di pemerintahan Jokowi sendiri, Luhut pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (2014-2015), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (2015–2016), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016-2019), lalu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2019-sekarang).
Namun latar belakang Luhut Binsar Pandjaitan yang sesungguhnya adalah militer. Ia menempuh pendidikan di Akademi Militer pada 1970.
Selepas menempuh pendidikan di Akmil dengan pangkat letnan dua, Luhut langsung bergabung dan bertugas dengan Kopassus.
Setelah itu kariernya moncer. Ketika bertugas di Kopassus,Luhut pernah menjabat sebagai Komandan Pusat Pendidikan Kopassus di Bandung.
Ia juga pernah menjabat sebagai asisten Operasi di Markas Kopassus serta Komandan pertama Detasemen 81. Saat ini detasemenitu disebut Detasemen Penaggulangan Teror atau Gultor 81, yang merupakan satuan detasemen yang sangat disegani dan dibentuk khusus untuk menanganu masalah terorisme.
Ketika menjabat sebagai Komandan Korem di Madiun, ia berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Komandan Korem Terbaik.
Berikut adalah jejak karier Lujuh Binsan Pandjaitan selengkapnya:
Karier pemerintahan dan militer
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2019)
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016-2019)
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (2015–2016)
- Kepala Staf Kepresidenan Indonesia (2014-2015)
- Wakil Ketua DPP Partai Golongan Karya (2008-2014)
- Menteri Perindustrian dan Perdagangan (2000–2001)
- Duta Besar RI Berkuasa Penuh Untuk Singapura (1999-2000)
- Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat di Bandung
- Komandan Korem di Madiun
- Komadan Pusat Kesenjataan Infantri di Bandung
- Komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Detasemen Penanggulangan Teror (Gultor) 81)
- Asisten Operasi di Markas Kopassus
- Komandan Pusat Pendidikan Kopassus di Batujajar, Bandung
- Kopassus (Komando Pasukan Khusus)
Penghargaan
- Ernst & Young Entrepreneur of the Year, untuk kontribusi pada Pengembangan Sosial (2011)
- Penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia sebagai Pembina Olah Raga terbaik nasional (2006)
- Komandan Resort Militer (Danrem) Terbaik se-Indonesia (1995)
- Tanda Jasa Militer: Kesetiaan 8 Tahun, Kesetiaan 16 Tahun, Bintang Kartika Eka Paksi Prestasi dan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
- Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri Bagian Darat (1970)
- Bintang Yudha Dharma Nararya
- Bintang Prestasi Kartika Eka Paksi III
- Satya Lencana Nararya III
- Satya Lencana Kesetiaan XXV Tahun
- Satya Lencana GOM VIII/Dharma
- Satya Lencana Penegak
- Satya Lencana Seroja
- Satya Lencana Garuda VIII
- Satya Lencana Dwidya Sistha
- Satya Lencana PBB
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Lengkap! Panda Nababan Bongkar Luhut Binsar Panjaitan Ditolak Megawati, JK Dan Berkonflik Dengan Surya Paloh
-
Gegara Perppu Ciptaker, Libur Kerja Kini Cuma 1 Hari dalam Seminggu
-
Bagikan Foto Jokowi, Dokter Tifa Sebut 'Gambar Paling Konyol' Gegara Satu Benda Ini
-
Ditanya Wacana Reshuffle Menteri Nasdem, Jokowi: Ditunggu Saja
-
Kini Dijuluki 'Lord', Luhut Ternyata Pernah Ditolak Megawati Sampai Lobi Sana-sini demi Jadi Menteri
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Hati Teriris! Cerita Melda Diceraikan Suami Usai Lolos PPPK, Kini Viral di Podcast Denny Sumargo