Suara.com - Seorang ayah bernama Yudi Wibowo (42), tega menyandera anak kandungnya sendiri berinisial R yang masih berusial 3 tahun. Hal itu dilakukan saat polisi hendak melakukan penangkapan.
Penyelamatan anak perempuan itu berjalan dramatis dan memakan waktu yang cukup lama sekitar 6 jam. Polisi bahkan mengerahkan penembak jitu alias sniper, dari Tim Gegana Brimob Polri.
Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar, mengatakan pihaknya dapat menyelamatkan korban dan meringkus tersangka saat ia sedang lengah.
“Yang beesangkutan berdiri ambil rokok, kemudian merubah posisi anak yang semula di kanan, posisi dekat kemudian dipindahkan ke kiri,” kata Imran, di Mapolres Depok, Senin (11/1/2023).
“Yang bersangkutan nyender ke tembok, angkat kaki sambil merokok,” lanjutnya.
Kemudian, kata Imran, pisau yang sebelumnya selalu menempel di leher anak itu dipindahkan pelaku Yudi keatas perutnya sendiri.
Petugas memanfaatkan kesempatan itu dengan langsung merangsek masuk menyelamatkan anak yang masih balita itu.
“Pelaku yang kaget, tidak bisa bergerak,” ungkapnya.
Penyelamatan ini memakan waktu yang cukup panjang, yakni sekitar 6 jam. Hal itu lantaran peluang pelaku selama itu cukup besar jika dibandingkan petugas.
Pasalnya saat itu, lanjut Imran, pelaku menyandera anaknya sendiri di dalam kamar.
Pelaku kata Imran, tega menyandera anaknya sendiri lantaran diduga mengalami gangguan jiwa.
“Yang bersangkutan pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Penyebab Ayah Sandera Anak di Depok, Ternyata Yudi Wibowo Stres Usai Cerai dengan Istrinya?
-
Gempar di Depok, Ayah Sandera Anak Sendiri Hingga Ancam Bunuh Pakai Sajam
-
Proses Penyelamatan Libatkan Sniper, Ayah Penyandera Balita di Depok Diduga ODGJ
-
Dramatis! Polisi Kewalahan hingga Libatkan Sniper, Ayah Penyandera Bayi di Depok Baru Menyerah usai Dibujuk Adik
-
Bayi di Depok Disandera Ayahnya Sendiri, Korban Nangis Ketakutan Gegara Leher Ditempel Pisau
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur