Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan rapat koordinasi bersama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catat Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Rabu (22/2/2023). Pertemuan ini membahas soal pemadanan data penduduk Jakarta.
Usai melakukan rapat, Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan pemadanan data juga bertujuan menyortir data pemerima Bantuan Sosial (Bansos). Kelompok yang bakal dihapus, misalnya adalah para warga mampu yang memiliki kendaraan hingga berinvestasi saham.
"Kita akan melakukan pemadatan data. Misalnya yang akan menerima bantuan sosial dari DKI tetapi punya tanah, punya mobil, punya motor, punya saham, itu nanti kita akan keluarkan dari penerima bantuan," ujar Zudan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Zudan menuturkan pihaknya bersama Pemprov DKI akan melakukan singkronisasi data penerima bansos dengan pencatatan kepemilikan aset pribadi warga tersebut berdasarkan basis data milik Pemprov DKI dan Kemendagri. Jika didapati warga yang terdata tergolong mampu, maka akan dihapus dari daftar penerima Bansos.
"Pada prinsipnya, Dukcapil Kemendagri, mendukung program secara penuh untuk melakukan akurasi data dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di DKI dan dalam rangka pelayanan publik," tuturnya.
Lebih lanjut, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga menyebut pihaknya akan menghapus warga ber-KTP DKI Jakarta yang saat ini sudah tinggal di luar daerah dari daftar penerima bansos. Sejauh ini, 1,1 juta nama di DTKS sudah dihapus karena dianggap tak layak mendapat bansos dari Pemprov DKI maupun Kementerian Sosial.
"Sebanyak 1,1 juta sudah kita delete dari data DTKS yang memang dia tidak patut mendapatkan bantuan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Oktober 2023, 13 Desa di Purwakarta Akan Gelar Pilkades Serentak, Ini Daftarnya
-
Wamendagri: Lahan untuk Pusat Penyelenggara Pemerintahan di Provinsi Papua Pegunungan Telah Clear
-
Kemendagri Selesaikan Penyediaan Lahan Lokasi Pembangunan Pusat Pemerintahan Provinsi Papua Pegunungan
-
Kelola Potensi Daerah, Mendagri Minta Pemda di Tanah Papua Perkuat Pembangunan SDM
-
Kini Ada Fitur Baru Investasi Reksa Dana di Aplikasi SimInvest, Berikut Produk Unggulannya
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe