Suara.com - Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, disematkan sebagai tokoh pejuang Undang-undang Desa. Hal itu lantaran Budiman menjadi inisiator dan pimpinan Panitia Khusus Rancangan Undang-undang Desa nomor 6 tahun 2014.
Menurut Budiman, UU Desa sangat berperan penting bagi kemajuan desa di Indonesia saat ini. Ia menilai, desa merupakan bagian yang sangat penting bagi Indonesia, terutama saat pandemi Covid-19.
“Seperti mengutip ucapan Pak Luhut Binsar Pandjaitan, Indonesia bertahan dari pandemi salah satunya karena UU Desa,” kata Budiman, di sela acara peringatan 9 tahun Undang-undang Desa di Lapangan Parkir Timur Senayan, Minggu (19/3/2023).
Budiman berharap, pemerintah pusat jangan terlalu berfokus pada infrastruktur. Namun juga untuk mengembangkan sumber daya manusia hingga kebudayaan di desa.
“Berharap ke depan anggaran untuk desa juga digunakan untuk mengembangkan sumber daya manusia hingga kebudayaan di desa,” katanya.
Budiman juga mendorong 10 persen APBN dialokasikan untuk desa. Selain itu sejalan dengan APDESI agar tanggal 15 Januari ditetapkan sebagai Hari Desa.
Budiman juga mengajak semua pihak untuk menjalankan arahan yang disampaikan oleh Presiden kelima, Megawati Soekarnoputri, yakni pentingnya nilai gotong royong dalam membangun desa.
"Saya sangat sepakat dengan apa yang disampaikan Bu Mega bahwa gotong royong adalah kunci untuk membangun dan memajukan desa," ucap Budiman.
Baca Juga: Bicara Di HUT UU Desa, Megawati: Masyarakat Tak Perlu Teriak-teriak, Kalian Cuma Dijadikan Wayang
Berita Terkait
-
Bicara Di HUT UU Desa, Megawati: Masyarakat Tak Perlu Teriak-teriak, Kalian Cuma Dijadikan Wayang
-
Megawati Hadiri Peringatan 9 Tahun UU Desa, Kades Teriak I Love You Bu!
-
Update Terkini Proyek Bukit Algoritma, Hampir Dua Tahun 'Mangkrak'
-
Sembilan Tahun UU Desa, Dirjen Bina Pemdes: Sinergi Kunci Majukan Desa
-
Ungkap Urgensi Revisi UU Desa, Ahmad Doli Anggap UU Tersebut Perlu Direvisi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO