Suara.com - Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45), pembunuh berantai berkedok dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah telah menghabisi nyawa 12 korbannya.
Mayat korban itu ditemukan terkubur di kebun milik Mbah Slamet yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya. Tempat itu juga menjadi lokasi Mbah Slamet mengeksekusi korban. Bermodus ritual, Mbah Slamet memberikan minuman beracun potas pada korban.
Simak tahapan ritual maut Mbah Slamet yang telah mengekseskusi 12 korban berikut ini.
Tahapan ritual Mbah Slamet
Mbah Slamet mengatakan bahwa dia dan korban biasanya pergi ke tempat ritual pada sore hari, sekitar pukul 16.00 WIB. Adapun ritual itu biasa berlangsung kurang lebih selama satu jam, di mana Mbah Slamet akan mengobrol dengan korbannya.
Saat hari menjelang malam, Mbah Slamet menyuruh korban memberikan korban sebuah minuman yang telah dicampur racun. Lima menit setelah menenggak minuman beracun, korban akan tewas. Setelah memastikan korban meninggal, Slamet kemudian menguburnya.
Mbah Slamet membunuh Paryanto (53) yang menjadi kunci utama terungkapnya kasus pembunuhan berantai yang dilakukan dukun pengganda uang ini. Paryanto sebelumnya telah menyerahkan uang hingga Rp 70 juta kepada Mbah Slamet untuk digandakan.
Diungkap kepolisian, Mbah Slamet membunuh PO dengan cara memberikan minuman beracun. Awalnya, Paryanto sempat mendatangi rumah Mbah Slamet pada 23 Maret 2023 untuk menagih uang yang dijanjikan.
Saat didatangi Paryanto, Mbah Slamet kemudian menjalankan ritual untuk menggandakan uang. Dalam ritual itu, Mbah Slamet memberikan minuman beracun yang dicampuri potas kepada Paryanto.
Baca Juga: Sosok Lengkap Mbah Slamet, Dukun Serial Killer yang Bunuh Belasan Orang di Banjarnegara
Setelah merenggut nyawa Paryanto, Mbah Slamet mengubur jasad korban di jalan menuju hutan.
Terungkapnya kasus serial killer Mbah Slamet
Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet ini terungkap setelah anak Paryanto melapor polisi. Diungkap kepolisian, Paryanto sempat mengirim pesan WhatsApp pada anaknya setiba di rumah Mbah Slamet.
Dalam pesan itu Paryanto meminta anaknya melapor polisi jika sampai Minggu (26/3/2023) tak ada kabar darinya. Namun keluarga Paryanto yang sudah kepalang curiga akhirnya berangkat ke Banjarnegara untuk mendatangi rumah Mbah Slamet pada Kamis (24/3/2023).
Perkenalan Paryanto dengan Mbah Slamet berawal dari unggahan BS di Facebook. BS merupakan asisten sekaligus tangan kanan Mbah Slamet.
BS akhirnya mempertemukan PO dengan Mbah Slamet. Sejak itu, Paryanto mulai menyerahkan uang kepada Mbah Slamet agar bisa digandakan. Namun Mbah Slamet tak kunjung merealisasikannya.
Berita Terkait
-
Sosok Lengkap Mbah Slamet, Dukun Serial Killer yang Bunuh Belasan Orang di Banjarnegara
-
Pengakuan Terbaru Dukun Pengganda Uang Bunuh 12 Orang: Korban Berpasang-pasangan, Asal Dari Jogja Hingga Palembang
-
Dukun Penggandaan Uang Kubur Korban Pasangan Laki-laki dan Perempuan di Satu Lubang
-
Pembunuhan Berantai di Banjarnegara Terus Diusut, Ada Pasangan yang Dikubur Satu Lubang
-
Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Cekoki Korban Pakai Potas, Kenapa Sangat Mematikan?
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Menteri PPPA Soroti Kasus Gus Elham: Sentuhannya ke Anak Perempuan Bukan Bentuk Kasih Sayang
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
-
Singgung Angka Sakti Presiden, Roy Suryo Minta Prabowo Selamatkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
-
Warga Sudah Resah dan Gelisah, PKS Minta Pramono Tak Gegabah Normalisasi Kali Krukut
-
Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN
-
Selain Nama Baik, Apa Saja yang Dipulihkan Prabowo Lewat Rehabilitasi Dua Guru di Luwu Utara?
-
DPR Apresiasi Rehabilitasi Guru Luwu Utara, Minta Pemerintah Ganti Biaya Hukum
-
ARAH Laporkan Ribka Tjiptaning ke Bareskrim Terkait Soeharto, Golkar: Monggo Saja
-
Gubernur Ahmad Luthfi Apresiasi TNI Atas Kontribusinya dalam Menjaga Ketahanan Pangan
-
Sutriah Bersyukur Jadi Peserta JKN: Manfaatnya Besar Sekali