Suara.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mewanti-wanti pemerintah pusat hingga pemerintah daerah untuk mempersiapkan skenario terbaik demi kenyamanan pemudik.
Menurutnya lonjakan pemudik jelang memasuki cuti bersama Idul Fitri 1444 H esok hari perlu dilakukan antisipasi.
Ia berujar mudik tahun ini bakal padat, mengingat tahun ini merupakan mudik pertama setelah PPKM.
"Sehingga diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengurai kemacetan. Jangan sampai ada penumpukan kendaraan di beberapa titik rawan," kata Puan, Selasa (18/4/2023).
Meski menjadi mudik pertama setelah PPKM, Puan meminta masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran virus Covid-19 selama masa libur Lebaran.
Apalagi, lanjut dia, saat ini tengah terjadi peningkatan kasus Covid-19.
"Perketat upaya pencegahan terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Pastikan selalu menerapkan protokol kesehatan saat bersilaturahmi bersama keluarga atau saat berada di tempat keramaian," ujar Puan.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada 125 titik rawan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas atau Kamseltibcarlantas di masa mudik lebaran Idul Fitri 2023.
Ratusan titik tersebut tersebar di jalur arteri atau non tol.
Baca Juga: Kocak! Lagi Perjalanan Mudik, Suami Tak Sadar Istri Turun dari Motor dan Ketinggalan di Brebes
"Khusus di jalur arteri atau non tol, Polri telah memetakan 125 titik rawan gangguan Kamseltibcarlantas," kata Listyo usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2023 di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).
Untuk mengantisipasi gangguan tersebut, kata Listyo, ia telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengaturan, penjagaan, pengawalan hingga patroli atau turjawali.
"Tempatkan personel pada titik-titik tersebut guna melakukan turjawali," katanya.
Mantan Kabareskrim Polri tersebut mengklaim hal ini dilakukan sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas selama masa mudik.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Listyo, total personel yang diterjunkan mencapai 148.261 anggota gabungan. Mereka akan diseber di 2.787 pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu.
Operasi Ketupat 2023 berlangsung selama 14 hari terhitung sejak 18 April hingga 1 Mei 2023.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?