Suara.com - Partai Golongan Karya hingga kini masih diharapkan bisa bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang dibentuk Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Harapan tersebut disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Jawa Timur (Jatim).
Cak Imin berharap, Partai Golkar bisa gabung dengan Koalisi KIR dalam waktu dekat. Meski begitu, ia belum bisa memastikan kepastian waktu partai berlambang beringin itu akan bergabung.
"Kita berharap Golkar bisa menjadi tiga pilar koalisi bersama Gerindra dan PKB. Tapi kapan itu, kita tunggu," kata Cak Imin seperti dikutip Antara pada Minggu (21/5/2023).
Ia menjelaskan, sampai saat ini, PKB masih konsisten dan akan bekerja sama dengan Partai Gerindra.
Selain itu, ia juga akan segera bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam sebuah acara di Jombang, Jatim.
Tak hanya itu, ia juga sedang menantikan informasi terbaru terkait pertemuan antara Prabowo Subianto dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Malam ini saya bersama Pak Prabowo di Jombang. Akan bertemu para kiai se-Jawa Timur, nanti akan tahu perkembangannya (hasil pertemuan dengan SBY)," katanya.
Sebelumnya, Partai Golkar berharap Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto. Harapan itu menyusul hasil capres pilihan Musyarawah Rakyat atau Musra yang menempatkan Airlangga dan Prabowo di tiga besar.
Menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu Presiden Partai Golkar, Nusron Wahid, hal itu menandakan posisi Airlangga yang menjadi pilihan alternatif dan ideal baik menjadi capres maupun cawapres.
Baca Juga: Cak Imin Klaim Sudah Dapat Perintah Kiai dan PKB, Pede Bakal Jadi Cawapres Prabowo
Selain merujuk hasil Musra, harapan Golkar itu sejalan dengan upaya penjajakan koalisi yang kini sedang dibangun berdama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Nusron berujar melalui penjajakan koalisi itu, Golkar berharap bisa memasangkan Ketua Umum Partai Gerindra dengan Airlangga.
"Kan hasil Musra tiga, Ganjar, Prabowo dan Airlangga. Karena Ganjar sudah diusung sama PDI-P maka selayaknya Prabowo-Airlangga. Pasti relawan Presiden Jokowi senang kalau keputusannya itu," kata Nusron kepada wartawan, Senin (15/5/2023).
Menurut Nusron duet Prabowo-Airlangga bakal menjadi penerus program-program Presiden Jokowi, apabila mereka terpilih. Pasalnya, baik Prabowo maupun Airlangga saat ini merupakan menteri di kabinet Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
'Jual' Anak 6 Tahun yang Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Mahasiswi Fani Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Kronologi Mencekam Sekuriti-Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat Sihaporas, Ibu-ibu Dipukuli
-
Ketika DN Aidit dan Petinggi PKI Khusyuk Berdoa...
-
Sinyal Belum Kompak? Prabowo Sudah Rilis Perpres, Puan Belum Tahu Apa-apa soal IKN Ibu Kota Politik
-
Tangis Bocah Penjual Cilok usai Ditipu Berubah Haru saat Warga Patungan Ganti Kerugian
-
Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat: Anak Disabilitas Dipukul, Rumah dan Posko Dibakar!
-
Marak Keracunan Massal MBG, Puan Maharani Desak Evaluasi Total: Anak-anak Jangan Dirugikan!
-
Sorotan Internasional Kasus Keracunan MBG, Puan Maharani Desak Evaluasi Total
-
Dapat Lampu Hijau dari Puan, Nasib RUU Ketenagakerjaan Kini Ikut Ditentukan Buruh
-
Eks Kapolres Ngada Malah Predator Anak, Dituntut 20 Tahun Bui dan Denda Rp5 Miliar