Suara.com - Juru bicara (jubir) Anies Baswedan, Surya Tjandra membalas sindiran Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam responnya, Surya menyebut istilah super-minister sebagai sindiran untuk Luhut.
Luhut sebelumnya menyindir Anies dengan menyebut bakal ada capres yang kerap bicara perubahan. Lantas apa itu super minister yang dilontarkan jubir Anies buat sindir Luhut? Simak penjelasan berikut ini.
Pernyataan Jubir Anies Soal Sindiran Luhut
Luhut awalnya bicara program pemerintah yang harus berkelanjutan. Dia kemudian menyentil soal capres yang selalu bicara perubahan dan mempertanyakan apa yang mau diubah.
Surya Tjandra menyampaikan dua hal terkait perubahan versi Anies. Dia mengatakan hal pertama yang akan diubah adalah tidak ada pengambil kebijakan ekonomi yang juga merupakan pengusaha. Hal itu dilakukan untuk mencegah konflik kepentingan dan blunder kebijakan dan keuangan negara yang merugikan rakyat.
Sedangkan poin kedua perubahan versi Anies adalah terkait pembagian tugas di pemerintahan antara Presiden dan Wakil Presiden. Dengan pembagian tugas pemerintahan yang jelas, maka tidak akan ada lagi sosok super minister.
"Kedua, pembagian tugas di pemerintahan termasuk dengan Wakil Presiden akan dilakukan secara kolaboratif, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dibangun atas dasar sinergi dan keberlanjutan," ucap Surya pada Rabu (31/5/2023).
"Jadi tak ada lagi menteri yang seolah mau mengurus semuanya, tak boleh lagi ada 'super-minister' yang merasa mengerti segalanya. Semua bisa punya peran dan bisa berkontribusi, di bawah koordinasi Presiden," sambungnya.
Apa Itu Super Minister?
Baca Juga: CEK FAKTA: Ganjar Pranowo Main Curang, Suruh Orang Lain Habisi Nyawa Anies
Julukan super minister sudah lama melekat pada sosok Luhut Binsar Pandjaitan. Hal itu salah satunya karena sang menteri dianggap sebagai "tangan kanan" Presiden Jokowi.
Bahkan Luhut kerap jadi "bumper" dari berbagai macam kritik yang dialamatkan pada pemerintah atau Presiden Jokowi. Maka wajar saja jika Luhut dinilai sebagai sosok atau aktor penting di balik setiap kebijakan orang nomor satu di Indonesia itu.
Luhut sering melontarkan pernyataan yang berada di luar tugas pokok dan fungsinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Hal itu membuat banyak pihak yang menjuluki Luhut sebagai "super minister" alias menteri segala urusan.
Diketahui Luhut memegang beberapa jabatan lain di pemerintahan di luar kursi menteri. Sebut saja Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan Danau Nasional, Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia sampai Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang semuanya Presiden Jokowi percayakan pada Luhut.
Sederet jabatan yang diemban Luhut itu sempat panen kritik. Meski demikian, sejumlah pihak menilai jabatan yang diborong Luhut itu tak lepas dari rasa percaya Presiden Jokowi yang besar pada sosok purnawirawan Kopassus TNI AD tersebut.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Ganjar Pranowo Main Curang, Suruh Orang Lain Habisi Nyawa Anies
-
Jokowi Harap Pembangunan Terus Berlanjut Meski Ganti Presiden, Singgung Anies?
-
CEK FAKTA: KPU Sebut Ganjar Pranowo Tak Lolos Daftar Pilpres, Ternyata........
-
Ahmad Sahroni Bagikan Video Salat Jumat Bareng AHY di Pulau Kaliage, Aldi Taher Malah Sebut Politik Identitas
-
Mendadak Anies Baswedan Temui SBY di Pacitan, Ada Apa?
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat