Suara.com - Pondok pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali mencuri perhatian publik. Usai sempat viral karena aturan shaf sholat untuk pria dan wanita yang sejajar saat sholat Idul Fitri. Kini, ponpes milik Panji Gumilang ini kembali menuai kontroversi.
Terbaru, para santri Ponpes Al Zaytun itu diduga menyanyikan lagu Yahudi dalam acara wisuda ke-3 Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziz pada Sabtu, (20/5/2023) lalu. Lagu berjudul "Hava Nagila" yang berarti Mari Bergembira tersebut diketahui sebagai lagu milik bangsa Ibrani Yahudi yang sudah populer sejak puluhan tahun lalu.
Video acara wisuda ini pun viral di media sosial. Banyak warganet yang menganggap Ponpes Al-Zaytun mengajarkan aliran sesat, termasuk pernyataan soal dosa berzina yang bisa ditebus dengan menggunakan uang yang diajarkan kepada santri mereka.
Lalu, bagaimana sebenarnya pesantren ini bisa berdiri hingga kini meski banyak ajarannya yang dianggap sesat? Simak inilah sejarah Ponpes Al-Zaytun selengkapnya.
Sejarah Ponpes Al-Zaytun
Ponpes yang didirikan oleh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang ini pertama kali dibangun pada tahun 1996 di atas tanah seluas 1.200 hektar ini berada di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Sebelumnya, Ponpes Al-Zaytun ini berada di bawah naungan Yayasan Pesantren Indonesia. Peresmian ponpes ini dilakukan oleh Presiden ke-3 Indonesia, B.J Habibie pada 27 Agustus 1999 silam. Pesantren yang dibangun
Pesantren ini pun menjadi salah satu pelopor pesantren lain yang dibangun di wilayah Jawa Barat. Sejak awal dibangun, Panji Gumilang sendiri memiliki visi misi untuk membangun akidah para santrinya melalui pendidikan Islam. Salah satu prestasi yang berhasil dicapai oleh Ponpes Al-Zaytun adalah saat media Washington Time menobatkan Ponpes Al-Zaytun sebagai ponpes terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2005 lalu.
Pesantren ini memiliki setidaknya 10.000 santri dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Selayaknya pesantren modern, Al Zaytun menawarkan pendidikan dengan fasilitas lengkap. Berbagai fasilitas seperti lab komputer, pembelajaran bahasa asing, hingga program bilingual juga ditawarkan oleh Al Zaytun kepada calon-calon santrinya.
Baca Juga: 5 Kontroversi Ponpes Al-Zaytun: Azan Nyeleneh, Sebut Dosa Zina Bisa Ditebus Pakai Uang
Kontroversi Al-Zaytun sendiri seolah tak pernah lepas dari perhatian publik. Aturan soal memperbolehkan wanita sebagai muadzin dalam pelaksanaan sholat, menebus dosa zina dengan uang, hingga peraturan shaf sholat perempuan dan laki-laki yang diperbolehkan sejajar pun juga pernah hangat di media sosial.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
5 Kontroversi Ponpes Al-Zaytun: Azan Nyeleneh, Sebut Dosa Zina Bisa Ditebus Pakai Uang
-
ASTAGFIRULLAH, Sosok Santri Ini Beberkan Jika Ajaran Ponpes Al Zaytun Dosa Zina Bisa Ditebus dengan Uang Rp2 Juta
-
Sosok Ini Bocorkan Ponpes Al Zaytun Halalkan Zina, Dosa Bisa Ditebus dengan Uang Rp2 Juta
-
Ponpes Al Zaytun Halalkan Zina, Begini Kata Buya Yahya
-
Melongok Ajaran Sensasional Ponpes Al Zaytun: Santri Bisa Tebus Dosa Berzina Pakai Uang
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap