Suara.com - Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menaggapi pernyataan kontroversi Rocky Gerung yang viral di media sosial yang berujung pada pelaporan kepada polisi.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan salah satu chanel YouTube, Emrus Sihombing menyampaikan pesan kepada Rocky Gerung untuk segera mengubah perilakunya dan bertobat.
"Ini kesempatan saya (ingin) menyampaikan ke saudara Rocky Gerung. Dia sahabat saya, supaya segeralah berubahlah, bertobatlah," ungkap Emrus Sihombing seperti dikutip dari YouthTV Indonesia, Rabu (2/8/2023).
Menurutnya, kalimat atau diksi yang diucapkan Rocky Gerung dan kini viral, sudah offside.
"Rocky Gerung mengatakan kalimat itu atau diksi itu sudah keterlaluan, sudah offside," kata Dia.
Emrus juga menambahkan, ucapan yang bernada sarkas itu, justru sebenarnya merendahkan diri Rocky Gerung sendiri.
"Ketika ucapan itu terlontar diksi itu sebenarnya merendahkan dirinya juga," katanya.
Kemudian, kata dia, hal lain yang jadi dampak kerusakan adalah ruang publik dan pendidikan bagi generasi muda saat ini. Mengingat ucapan tersebut terlontar di ranah publik.
"Kemudian yang paling dirusak adalah ruang publik dan pendidikan bagi youth, bagi generasi muda kita,"
Baca Juga: Bikin Nasib Rocky Gerung Simpang Siur, Ini Beda Delik Aduan dan Delik Biasa
Selain itu, kalimat tersebut bahkan tidak tepat disebut kritikan. Dia menyebut itu sebagai pesan komunikasi yang tidak beradab.
"Sangat tidak tepat disebut kritik, itu bukan kritik lagi," ucap Emrus.
"Saya mengatakan adalah pesan komunikasi yang tidak beradab," lanjutnya.
Menurutnya, dari sudut pandang komunikasi pesan tersebut dinilai tidak beradab. Dia menyarankan agar Rocky Gerung segera meminta maaf kepada pihak yang bersangkutan.
"Tidak beradab dari sudut komunikasi," kata Dia.
"Jadi minta maaflah kepada Bapak Presiden Joko Widodo," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru