Suara.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) mempertanyakan komitmen partai politik dalam penerapan asas antikorupsi.
Sebabnya, peneliti ICW Kurnia Ramadhana menilai komitmen antikorpsi itu hanya terlihat secara formalitas saja, tetapi berbanding terbalik dengan kenyataan.
Kurnia menyebut para petinggi partai politik peserta pemilu memang menghadiri program Politik Cerdas Berintegritas Terpadu yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Ketika gelaran edukasi bagi parpol itu usai, hampir seluruh parpol mengatakan 'kami komit dengan pemberantasan korupsi'," kata Kurnia dalam Diskusi ICW bertajuk Problematika Pemilu 2024, Perbaikan Partai Politik dan Masa Depan Pemilih Muda di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).
Namun, Kurnia menilai realita yang terjadi di lapangan kerap kali berbanding terbalik dengan komitmen yang dinyatakan oleh para peringgi partai politik.
"Janji korupsi yang selalu diutarakan sebelum pemungutan suara, tapi setelah itu sering kali lupa dengan janji-janji politik antikorupsi," ujar dia.
Untuk itu, Kurnia menyebut partai politik perlu mempublikasikan semua hal tentang partainya, termasuk informasi tentang keuangan partai.
Ketika ada advokasi soal keterbukaan informasi keuangan partai politik, lanjut dia, seluruh kader partai harus benar-benar diberi edukasi.
"Ini kan mengapa mengartikan parpol harus memastikan edukasi mengenai pemahaman akan UU keterbukaan informasi publik itu bisa menyeluruh sampai pada tingkat provinsi, kota, dan kabupaten," tandas Kurnia.
Baca Juga: 3 Tahun Buron Kini Terlacak di Indonesia, ICW: Amat Terlihat Upaya KPK Lindungi Harun Masiku
Berita Terkait
-
Ada Kasus Korupsi dan Asusila, Dewas Nilai Kinerja KPK Meningkat 93,65 Persen, Kok Bisa?
-
Dicoret dari Daftar Bacaleg DPRD DKI, Aldi Taher: Bismillah DPR-RI
-
Aldi Taher Dicoret dari Daftar Bacaleg DPRD DKI, Netizen: Bentar Lagi Bikin Lagu KPU I Love You So Much
-
Dibongkar PPATK! Ternyata Ada Uang Kejahatan Lingkungan Rp 1 Triliun Ngalir ke Parpol
-
Temuan PPATK: Rp 1 Triliun Uang Kejahatan Lingkungan Masuk ke Parpol
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'