Suara.com - Seperti apa bacaan sholat lengkap NU? Perlu diketahui bahwa ada sedikit perbedaan bacaan sholat yang dipraktekkan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Dalam artikel sebelumnya telah dijelas bacaan sholat yang dikerjakan warga Muhammadiyah. Lalu bagaimana dengan warga NU? Daripada semakin penasaran, mari langsung simak ulasan mengenai bacaan sholat lengkap NU di bawah ini.
Nahdlatul Ulama yang disingkat NU adalah sebuah organisasi Islam yang terbesar di Indonesia, di mana organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926.
Organisasi ini bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Kehadiran NU sendiri menjadi salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi keagamaan yang dianut jauh sebelumnya, yaitu paham Ahlussunnah wal Jamaah.
Bacaan Sholat Lengkap NU
Berikut bacaan sholat lengkap NU mulai dari niat hingga salam.
Sebagaimana dilansir dari laman NU Online, sholat adalah menghadapkan hati kepada Allah SWT dalam bentuk perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir lalu diakhiri dengan salam dan ditentukan menurut syarat-syarat yang sudah ditentukan syara’.
Ada banyak dalil yang mewajibkan perintah sholat, baik dalam Al-Quran maupun hadits, salah satunya adalah perintah untuk mendirikan sholat dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 43 yang artinya:
"Dan dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk", demikian arti Quran Surat Al-Baqarah ayat 43.
Baca Juga: Bacaan Sholat Subuh Muhammadiyah, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya
Nah, berikut ini adalah tuntunan dan bacaan sholat lengkap NU yang perlu diperhatikan:
1. Takbiratul ihram dengan membaca "Allahu Akbar" yang artinya "Allah Maha Besar”.
2. Membaca niat sholat. Untuk niat sholat subuh, bacaan niatnya adalah sebagai berikut: "Usholli fardhol subhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa an (sholat sendiri)/Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi Ta'aalaa".
3. Setelah membaca niat, maka lanjut membaca doa iftitah. Bacaannya adalah sebagai berikut: "Allaahu akbar. Kabiroo Walhamdulillaahi Katsiiraa. Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa. Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil Aalamiin. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin".
4. Kemudian, membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat.
5. Rukuk dengan membaca "Subhana rabbiyal 'adhimi wa bihamdihi".
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Hati Teriris! Cerita Melda Diceraikan Suami Usai Lolos PPPK, Kini Viral di Podcast Denny Sumargo
-
Beri Hadiah Topi Berlogo PSI, Raja Juli Beberkan Kondisi Jokowi Terkini
-
Diceraikan Suami 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Melda Safitri Kini Disawer Crazy Rich Aceh
-
KB Bank Dukung Pembentukan Karakter Generasi Muda Melalui Beasiswa Pendidikan Sepak Bola
-
Doktrin 'Perkalian Nol' Dasco: Ramai di Akhir Cerita Tapi Sunyi saat Bab Perjuangan Ditulis