Suara.com - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengikuti rapat rutin perdana dengan partai pengusung dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) di Gedung High End MNC, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
Dalam rapat perdana yang diikutinya itu, Ganjar mengaku banyak mendapat penjelasan terutama mengenai persiapan pendafataran peserta Pilpres 2024 di KPU, hingga persiapan tim pemenangan.
"Ya teman-teman di TPN sudah rapat yang ketiga, tapi saya rapat pertama. Dan hari ini kami adjust pada beberapa hal seperti tadi dijelaskan soal persiapan jadwal Pilpres pendaftaran, persiapannya maka TPN akan menyiapkan itu," kata Ganjar ditemui usai rapat di Gedung High End MNC.
Ganjar menyebut, memang dibutuhkan percepetan untuk bergerak, terlebih untuk tim-tim pemenangannya.
Selain itu, ia juga merasa perlu berkoordinasi dengan tim, terutama mengenai kesibukkannya ke depan. Ia mengaku sudah banyak pihak yang mengundangnya untuk datang.
"Tadi saya sampaikan lah karena kan banyak sekali yang mengundang saya. Dan kemudian kami perlu berkomunikasi dengan partai-partai dengan relawan agar pada saat kami berkunjung ke tempat-tempat itu," tuturnya.
Dia menuturkan, dalam rapat lebih banyak membahas hal teknis. Seperti persiapan dirinya berkeliling ke daerah-daerah seluruh Indonesia.
"Saya minta tolong bantuan dari teman-teman untuk menyiapkan termasuk dari undangan itu pasti saya butuh orang untuk mendampingi saya, membantu. Itu saja hal yang sifatnya teknis karena yang lainnya sudah siap," katanya.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi mengungkapkan, jika rapat memang rutin digelar pada tiap Rabu. Rapat dipimpin oleh Arsjad Rasjid selaku Ketua TPN.
Arsjad juga menurutnya banyak menjelaskan tentang kerja tim menghadapi Pilpres 2024.
"Pak Arsjad juga menyampaikan beberapa penjelasan tentang kerja tim untuk memberikan suatu penekanan bahwa keterlibatan untuk pemenangan ini adalah menjadi bagian kita semua teman-teman dari partai politik, teman-teman dari relawan, dan juga seluruh komponen bangsa Indonesia," tuturnya.
Berita Terkait
-
4 Sekjen Parpol Kompak Senyum-senyum saat Ditanya Kabar Mahfud-Sandiaga Menguat Jadi Bacawapres Ganjar
-
Parpol Pengusung Ganjar Pranowo Kumpul Lagi, Hasto hingga Arsjad Rasjid Hadir Lambaikan Tangan dan Lempar Senyuman
-
Viral! Profesi Najwa Shihab Diejek Ganjar Pranowo: 3 Karakter Ini Harus Dimiliki Jurnalis Loh
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka