Noel memastikan ada tiga pihak yang dilaporkan, yaitu Alifurrahman, Rudi, dan Hasto. Alifurrahman dan Rudi direncanakan vakal dilaporkan pada Kamis besok. Sementara untuk pelaporan Hasto masih pekan depan.
"Jadi kalau besok itu agenda kita akan melaporkan Alifurrahman dan Rudi S Kamri. Lantas agenda ke depannya lagi hari selasa atau hari apa kita akan menyuapkan materi-materi hukum terkait Hasto. Kita akan laporkan Hasto ya dan para penyebarnya," kata Noel.
Noel mengatakan pihaknya sebetulnya berencana membuka pintu maaf terhadap para pelaku penyebar hoaks, terutama terhadap Rudi yang sudah melakukan klarifikasi, minta maaf dan takedown video. Tetapi rencana itu urung dilakukan lantaran Rudi tidak jadi datang dan minta maaf secara langsung di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo.
"Karena tidak ada itikad yang baik yang kami harapkan maka tadinya jujur kami tidak akan melaporkan Alifurrahman kemudian Rudi S Kamri. Tapi sepertinya mereka nggak tahu pertimbangannya," kata Noel.
Pernyataan Alifurrahman
Alifurrahman masih meyakini kejadian menteri melakukan tampar dan cekik wakil menteri bukan sekadar rumor. Menurutnya ada fakta peristiwa hingga membuat seorang menteri menampar dan mencekik wamen.
Alifurrahman menceritakan pemicu kejadian penamparan dan pencekikan di ruang rapat tersebut berdasarkan sumber yang ia peroleh.
"Ada tugas dari presiden pada capres tersebut yang gagal total. Jadi pembicaraan di media juga," kata Alifurrahman kepada Suara.com, Rabu (20/9/2023).
"Capres terkait marah karena menganggap kegagalan tugas dari presiden itu karena salah satu kementerian tidak ikut membantu. Mau marah sama menteri, tapi yang datang wamen. Tambah murka," tutur Alifurrahman menceritakan awal pemicu peristiwa penamparan.
Baca Juga: Hormati Niat Relawan Prabowo Melapor ke Polisi, Rudi S Kamri: Saya Telah Laksanakan Kewajiban
Alifurrahman enggan membuka terkait sumber informasi yang ia peroleh mengenai peritiwa penamparan. Ia beralasan kejadian ditampar bukan merupakan prestasi atau hal membanggakan. Karena itu ia menolak membuka secara terang-terangan lantaran menilai ada etika yang perlu ia kedepankan.
Kendati begitu, Alifurrahman berujar ada saksi yang juga berada saat peristiwa berlangsung.
"Kejadiannya di ruang rapat. Jelas nggak cuma ada dua orang," kata Alifurrahman.
Alifurrahman sekaligus menanggapi bantahan-bantahan perihal narasi yang ia sampaikan, termasuk pernyataan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menanggapi rumor yang dialamatkan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menurut Alifurrahman Jokowi sudah bijaksana dalam memberikn jawabannya. "Setau saya tidak ada," ucap Alifurrahman mengulang tanggapan Jokowi.
Alifurrahman berpandangan apa yang menjadi pernyataan dari Jokowi itu bukan merupakan suatu bantahan atas rumor menteri cekik dan tampar wamen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah