Suara.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando menjelaskan alasan ketua umum partai berlambang mawar, Kaesang Pangarep belum pernah menunjukkan unggahan tentang partai itu.
Padahal, Kaesang resmi diangkat sebagai ketua umum teranyar PSI pada Senin (25/9/2023) atau dua hari setelah menjadi anggota PSI.
Menurut Ade, Kaesang tidak mengunggah foto dan video di media sosial tentang PSI lantaran menjaga perasaan pihak lain.
"Saya sih ngerasa Kaesang cuma tidak ingin menyakiti hati siapapun. Kayak lu punya pacar baru, lu enggak usah terlalu jualan deh, entar ada yang sakit hati, marah, jadi mendingan enggak dimunculin," kata Ade dalam diskusi bersama Total Politik, dikutip Jumat (29/9/2023).
"Kalau muncul bahagia bersama PSI, kan akan ada yang menimbulkan gempar," katanya.
Meski begitu, Ade Armando mengaku enggan mengungkapkan pihak-pihak yang akan tersinggung dengan hubungan Kaesang dan PSI.
Sebab, Ade mengaku tidak ingin menjelaskan lebih eksplisit untuk menghindari konflik dengan pihak-pihak tertentu.
"Kami tuh sudah dapat masukan dari Kaesang sebagai ketua umum yang baru kan, jangan konfrontatif," katanya.
Sebelumnya, Anggota Dewan Pembina PSI Isyana Bagoes Oka mengaku tidak ambil pusing soal tudingan yang menyebut Kaesang Pangarep sebagai bidak catur Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Senangnya Prabowo Jumpa Kaesang Usai Jadi Ketum PSI: Kapan ke Hambalang?
"Dari PSI sendiri, kami akan fokus untuk berpolitik dengan gembira, santun, dan santuy seperti yang disampaikan Mas Bro Ketum Kaesang. Tidak lupa kerja, kerja, kerja," kata Isyana saat dihubungi, Rabu (27/9/2023).
Pernyataan mengenai bidak catur Jokowi tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda.
Ia menyebut Kaesang sebagai bidak catur Jokowi dalam menentukan arah politik PSI. Dia menduga capres pilihan PSI akan dianggap terafiliasi dengan pilihan Jokowi.
"Jadi, Mas Kaesang sebagai representasi bidak catur politiknya Pak Jokowi. Artinya, bandul di mana nanti PSI menjatuhkan pilihan, pasti publik merasa itu adalah pilihannya Pak Jokowi," tutur Syaiful Huda.
Sementara itu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyampaikan kewaspadaannya lantaran Kaesang kini menjadi Ketua Umum PSI.
"Ini tentu menjadi kewaspadaan kita semua, partai-partai ini. Di mana di belakang Mas Kaesang ada Presiden Jokowi," katanya beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang