Suara.com - Konflik bersejarah antara Palestina vs Israel kini kembali menemukan titik puncaknya. Kedua pihak kini saling getol melancarkan serangan satu sama lain demi memperebutkan kedaulatan di atas tanah yang sarat akan sejarah peradaban manusia tersebut.
Adapun Israel kini disebut-sebut melakukan genosida atas Palestina lantaran sikap mereka yang kerap melakukan agresi. Bahkan baru-baru ini, militer Israel melancarkan serangan ke Gaza pada Rabu (11/10/2023) setempat.
Sebuah akun aktivis kemerdekaan Palestina, Let's Talk Palestine membeberkan bahwa apa yang Israel lakukan adalah sebuah bentuk genosida terhadap rakyat Palestina.
Adapun akun tersebut kemudian memaparkan beberapa tahapan dalam sebuah genosida massal.
Tahapan 1 dan 2: Klasifikasi dan simbolisasi
Akun Instagram @letstalkpalestine menyebutkan tahapan pertama dan kedua sebuah genosida adalah klasifikasi dan simbolisasi.
Adapun Israel sepanjang sejarah dinilai melakukan klasifikasi terhadap penduduk Palestina
"Perundang-undangan Israel mengklasifikasikan populasi orang Palestina dan orang Yahudi menjadi dua kelompok yang berbeda," tulis akun tersebut, diunggah kembali pada Kamis (19/10/2023).
Pemerintah Israel juga mencatat orang Palestina di Tepi Barat dan Gaza menggunakan kartu identitas berwarna hijau. Sedangkan orang Palestina di Yerusalem membawa kartu identitas berwarna biru.
Hukum Israel juga mengklasifikasikan warga Israel sebagai dua kategori ras yakni Yahudi dan Arab.
Tahap 3: Diskriminasi
"Genosida selalu didahului dengan sikap diskriminasi terhadap korbannya," tulis akun Let's Talk Palestine.
Kemudian, akun aktivis tersebut memaparkan beberapa daftar sikap diskriminatif Israel terhadap rakyat Palestina, seperti membatasi hak-hak sosial dan tak memiliki akses ke air dan tanah untuk pertanian.
Tahap 4: Dehumanisasi
"Dehumanisasi mengurangi rasa kasihan bangsa pelaku genosida ke korban," lanjut tulis akun itu.
Berita Terkait
-
Malaysia Tawarkan Stadion ke Timnas Palestina untuk Markas Lawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Dukung Kemerdekaan Palestina, Massa Geruduk Gedung PBB
-
Tak Harus Angkat Senjata, Ini Beberapa Cara Untuk Bantu Korban di Palestina
-
Melly Goeslaw Kumpulkan Rp70 Juta untuk Bantu Palestina: Setidaknya Jangan Nyinyir
-
Imbas Perang Hamas dan Israel, MTV EMA 2023 Resmi Batal Digelar
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan