Suara.com - Nama Dedi Mulyadi baru-baru ini mendapatkan sorotan publik akibat pernyataannya sendiri, soal harga beras mahal yang turut dibandingkan dengan Skincare hingga rokok.
Politisi Partai Gerindra itu kini mendapatkan berbagai gunjingan dari netizen. Hal itu terlihat pada unggahan video di akun instagram @kabarnegri memperlihatkan Dedi Mulyadi berbicara kaitan harga beras.
Dalam video itu Dedi Mulyadi jadi kontroversi. Ia mengatakan semua orang ribut saat harga beras merangkak naik seolah dunia mau kiamat.
- Kader Partai NasDem Ucapkan Selamat ke Prabowo: Anak Abah Langsung Panas
- Ganjar dan Anies Harus Dengar, Pria Ini Bongkar Kenapa Prabowo-Gibran Bisa Menang
Namun, mantan bupati Purwakarta itu sambil membandingkan saat harga rokok dan skincare naik, masyarakat tidak ada yang bersuara.
Kang Dedi sapaan akrabnya kemudian malah menyoroti soal pola pikir masyarakat yang harus diubah.
Menurutnya kebanyakan masyarakat hidup dalam pola konsumerisme hingga tidak bisa mengatur keuangannya.
“Harga skincare, rokok, HP, motor, baju naik diam saja tetap pada beli, giliran harga beras yang naik ribut semuanya serasa dunia mau kiamat,” katanya, dikutip Rabu (28/2/2024).
Dedi Mulyadi kemudian memberi contoh soal alokasi dana untuk membeli skincare dan rokok.
Kata dia banyak orang yang mau mengeluarkan uang minimal Rp150.000 per bulan untuk skincare dan Rp20.000 untuk membeli satu bungkus rokok per hari.
Baca Juga: Dokter Tifa Sebut Garuda Raksasa IKN Istana Dajjal: Rakyat Harus Bayar Hutang Sampai 180 Tahun!
Ia lalu mengatakan bahwa dengan jumlah uang sebesar itu seharusnya masyarakat bisa membeli beras minimal 10 kg.
Eks kader Partai Golkar ini pun mengatakan bahwa masyarakat harus mengutamakan kebutuhan yang lebih penting yakni makan.
Kini, akibat pernyataannya itu Dedi Mulyadi mendapatkan doa yang buruk dari publik, mulai dari doa agar miskin hingga melarat.
"Saya doakan semoga miskin, agar merasakan," tulis netizen.
"Semoga sampean Dedi melarat biar merasakan harga beras mahal," kata netizen.
"Selama ini di YouTube cuma pencitraan doang," tulis netizen.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut