Suara.com - Ada pemandangan menarik saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan pemenang Pilpres 2024, Rabu (24/4). Momen menarik itu ialah saat capres 01 Anies Baswedan bercengkrama dengan cawapres pemenang Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka.
Pada potongan video yang beredar viral di platform media sosial, tampak Anies dan Gibran saling mengobrol dengan raut wajah keduanya tersenyum.
Di video itu, tampak gaya duduk Anies dengan menyilangkan kakinya sementara Gibran duduk dengan gaya lutut terbuka. Menariknya, dari gaya duduk ternyata kita bisa melihat sifat dari seseorang.
Baca juga:
Mengutip dari sejumlah sumber, orang yang duduk dengan lutut terbuka memiliki sifat tersendiri. Biasanya orang dengan gaya duduk ini terkesan egois, sombong dan mudah bosan.
Seseorang yang duduk dengan lutut terbuka memiliki kecenderungan untuk bisa tampil sempurna, sehingga kerap diliputi rasa takut gagal melakukan sesuatu.
Sementara untuk seseorang yang duduk dengan menyilangkan pergelangan kakinya dianggap sebagai pribadi halus dan anggun. Ia dianggap juga memiliki sifat terbuka dan rendah hati.
Melansir dari Little Things, gaya duduk menyilangkan pergelangan kaki juga menunjukkan orang tersebut santai dan terlihat nyaman. Saat duduk dengan gaya ini di depan banyak orang, mereka biasanya mudah percaya dengan lawan bicaranya.
Baca juga:
Baca Juga: Jusuf Kalla Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran: Kita Terima Kenyataan
Sementara itu, menurut pakar komunikasi politik Universitas Gadjah Mada Nyarwi Ahmad mengatakan kehadiran calon presiden Anies Baswedan di KPU RI saat penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024, Rabu (24/4), menunjukkan komitmen terhadap prinsip berdemokrasi.
"Anies sendiri kan menyatakan menghormati proses bernegara dan proses bernegara itu kan salah satunya tahapan-tahapan pemilu untuk memilih pemimpin. Artinya, di situ menunjukkan komitmen Anies terhadap prinsip-prinsip bernegara dan berdemokrasi. Demokrasi elektoral, yaitu pemilu," kata Nyarwi dikutip dari Antara.
Dia juga menilai kehadiran Anies itu memberikan legitimasi terhadap hasil Pilpres 2024 yang dimenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
"Anies kan sejak diumumkan hasil pengumuman MK itu menyatakan menerima. Itu artinya sebagai sosok capres, tentu Anies memberikan legitimasi karena menerima itu penting bagi kompetitor," ujarnya.
Selain itu, kehadiran Anies di KPU RI juga memberikan legitimasi KPU selaku lembaga penyelenggara pemilu yang berwenang dalam menetapkan hasil pemenang Pilpres 2024.
"Tentu kehadiran Anies itu juga memperkuat legitimasi keterpilihan Prabowo-Gibran yang ditetapkan KPU karena artinya di kubu Anies juga menganggap putusan MK (Mahkamah Konstitusi) itu sudah final dan binding," katanya.
Berita Terkait
-
Jusuf Kalla Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran: Kita Terima Kenyataan
-
Melongok Koleksi Sneakers Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka Dibanding Yusril Ihza Mahendra, Harganya Duh Kalah jauh
-
Nangis Bombay Cak Imin di Kampanye AMIN Diungkit: Siapa yang Percaya Tangis Politikus?
-
NasDem-PKB Bakal Jadi Gelombang Pertama Gabung Koalisi Prabowo, Anies dan Muhaimin Berpotensi Jadi Menteri
-
Kandas di Pilpres 2024, Akan ke Mana Langkah Politik Ganjar Pranowo?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara