Suara.com - Ratusan media menghadiri Sumatera Media Summit (SMS) 2024 yang digagas Suara.com bersama Internasional Media Support (IMS) di Hotel Aryaduta Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (6/5/2024).
Acara ini digelar untuk meng-update perkembangan era digital yang menjadi peluang dan tantangan dalam pengelolaan ekosistem bisnis media, terutama pemilik media di daerah.
Oleh karena itu, perlu terobosan dan inovasi dalam menjawab tantangan era digital. Dalam SMS 2024 di Palembang, tiga narasumber yang expert di bidang pengelolaan media memberikan beberapa tips ampuh mengelola media online.
ProPS Google Partner Ilona Juwita mengatakan, ada tiga indikator yang harus diprioritaskan untuk mengelola media online. Yakni teknologi, distribusi dan optimasi website.
"Teknologi seperti melihat bagaimana speed indeks media yang dikelola tapi tidak harus terkait server," ujar Ilona dalam paparan konferensi bertema Peluang dan Tantangan Bisnis Media di Sumatera: Kini dan Masa Depan.
Indikator kedua adalah mengelola konten meski kemampuan pengelolaan website biasa. Menurutnya, pengelolaan konten mulai dari pemilihan ide sampai bahan foto.
Ilona mengatakan, kebanyakan pengelolaan konten media lokal masih menggunakan foto berukuran besar. Padahal, katanya, berpengaruh terhadap performa website.
"Kadang masukkan image yang terlalu besar padahal disesuaikan saja ukurannya. Kalau image terlalu besar nanti akan ada tambahan plugin lain sehingga berpengaruh kepada website," sebut Ilona.
Selain soal teknis, pemanfaatan teknologi Artificial Intelligent (AI) dianggap penting untuk dioptimasi.
Pengelola media, ungkap dia, sangat terbantu dengan munculnya tools generative AI di era digital.
Indikator terakhir yakni optimasi pendapatan iklan. Pengelola media, harus update menggali potensi bisnis dari performa media yang sudah dibangun.
Salah satu caranya, mengetahui seberapa jauh pengunjung melihat atau terganggu dengan iklan yang menempel pada website. Terutama pengunjung yang terganggu dengan munculnya iklan.
"Tidak semua publisher punya kemampuan mengelola data. Konten sebagus apapun kalau tak bisa diakses atau distribusi kurang maka tidak bisa kemana-mana," katanya.
Sementara itu, Regional Head of Succes Management at MGID (Asia Pacific) Aliefah Permata Fikri mengatakan dalam mengelola ekosistem bisnis media, disarankan pengelola untuk menentukan DNA dari website yang dikelola.
Seperti fokus pada informasi news, anak muda, maupun evergreen. Selain itu, Aliefah menyarankan distribusi konten tak hanya menyasar di Indonesia.
Berita Terkait
-
Temuan 2025: Era Digital Ternyata Bikin Kita Makin Doyan Jajan
-
Ciri-ciri Modus Penipuan SMS E-Tilang Palsu, Ini Bedanya dengan yang Resmi
-
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan
-
Dari Cerita ke Citra: Cara Penulis Muda Membangun Identitas di Era Digital
-
Teknologi 5G: Mengubah Cara Kita Berkomunikasi dan Berinteraksi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra