Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengeluarkan aturan tentang iuran tabungan perumahan rakyat atau Tapera. Dalam aturan ini, nantinya gaji karyawan akan dipotong 3 persen per bulan untuk iuran Tapera.
Melongok dari laman resmi Tapera, 3 menteri Jokowi tercatat sudah menjabat sebagai Komite Tapera. Mereka ternyata bertanggungjawab untuk merumuskan dan menetapkan kebijakan terkait pengelolaan Tapera.
Ketiga menteri Presiden Jokowi yang menjadi anggota Komite Tapera adalah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.
Selain tiga menteri, ada seorang anggota Komite Tapera lainnya yang berasal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sosok ini adalah Anggota Dewan Komisioner OJK Friderica Widyasari.
Anggota Komisi Tapera ini sendiri memiliki 3 tugas utama. Khususnya jika wacana pemotongan gaji karyawan sebesar 3 persen untuk iuran Tapera resmi diterapkan pemerintah.
Salah satu tugas anggota Komite Tapera adalah melaporkan pengelolaan Tapera kepada Presiden Republik Indonesia.
Berikut ini merupakan tiga tugas utama Komite Tapera:
- Merumuskan dan menetapkan kebijakan umum dan strategis dalam pengelolaan Tapera.
- Melakukan evaluasi atas pengelolaan Tapera, termasuk melakukan pengawasan dan pelaksanaan tugas BP Tapera.
- Menyampaikan laporan hasil evaluasi atas pengelolaan Tapera kepada Presiden.
Sebagai informasi, kebijakan iuran Tapera dengan memotong gaji karyawan ramai dikritik masyarakat. Tak sedikit yang menilai kebijakan Tapera tidak masuk akal dan hanya menyusahkan rakyat.
Berdasarkan penelusuran Suara.com, berikut ini sejumlah kritikan tajam warganet terkait kebijakan wajib pemotongan gaji untuk iuran Tapera:
Baca Juga: Dibalik Kisruh UKT, Beda Pendidikan Nadiem Makarim dan Presiden Jokowi: Lulusan Harvard VS UGM
"Tapera itu masalahnya nggak ada angin nggak ada hujan, ujug-ujug dibebankan ke kelas pekerja yang udah punya berbagai rencana finansial. Nggak ada penjelasan proper pula. Tambah lagi, nggak ada bukti pengelolaan dananya bisa amanah. Pusing kan," kritik warganet.
"Misal gaji Rp6 juta, buat Tapera 3 persennya yaitu Rp180 ribu, misal ditabung selama 10 tahun aja cuma dapat Rp21,6 juta. Ada inflasi, dalam 10 tahun ke depan nilainya turun. Emang bisa beli rumah pake duit Rp21,6 juta? Buat DP? Lah ngumpulin DP nya aja 10 tahun. Ini mah akal-akalan pemerintah," papar warganet.
"Setelah UKT, terbitlah Tapera. Ini Indonesia negara BU (butuh uang) apa gimana sih? Biaya nambah mulu, sejahtera kagak," komentar warganet.
"Dari website Tapera: besaran (iuran) 3 persen. Pekerja (iuran) 2,5 persen dan pengusaha harus bayarin 0,5 persen coy. Untuk yang pekerja mandiri dipotong 3 persen. Ini ojek, taksi online, warung madura termasuk pekerja mandiri nggak? Hahahaha. Btw PPN juga bakal naik ke 12 persen. Terima kasih Jokowi," sindir warganet.
Berita Terkait
-
Dibalik Kisruh UKT, Beda Pendidikan Nadiem Makarim dan Presiden Jokowi: Lulusan Harvard VS UGM
-
Kebijakan Potong Gaji untuk Tapera Ditolak Sejak 2016, Memberatkan Perusahaan dan Pekerja
-
Sudah Punya Rumah Tapi Gaji Dipotong 3 Persen, BP Tapera: Dikelola Jadi Simpanan
-
Upah Dipotong untuk Tapera, Cuitan Soleh Solihun Bikin Pekerja Bergaji Cekak Ketar-ketir
-
Potong Gaji untuk Iuran Tapera Pemerintah Bisa Ditolak? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra