Suara.com - Kebanyakan warga RW 01, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengeluhkan sejumlah aktivitas bisnis yang terjadi di kawasan perumahan. Mulai dari parkir liar hingga operasional kafe yang diduga tak memiliki izin dianggap mengganggu keseharian masyarakat setempat.
Keluhan ini sudah sempat disampaikan warga kepada DPRD DKI Jakarta. Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi juga sudah menggelar audiensi warga dengan pemerintah setempat dan memberi waktu agar masalah ini ditangani dalam sepekan.
Suara.com pun mencoba mendatangi langsung lokasi ini. Pantauan di lokasi, terlihat memang banyak parkir liar yang ada di Jalan Wijaya VI, Jalan Wijaya VII, dan Jalan Iskandarsyah II.
Lapak parkir yang digunakan adalah bagian badan jalan dan trotoar. Kemudian, ada juru parkir yang menata motor, memasangi helm dengan kantong plastik, hingga membantu memarkirkan kendaraan.
Terlihat lahan parkir ini sebenarnya berada di area dalam portal yang merupakan pembatas antara Jalan Melawai Raya dengan jalan perumahan warga.
Pada portal itu juga sudah tertulis penolakan dari warga atas kegiatan tempat usaha di kawasan permukiman.
Kemudian, Suara.com juga sempat menelusuri salah satu kafe atau restoran yang ada di Jalan Wijaya VI bernama Solo Ristorante. Sama dengan parkiran sebelumnya, restoran ini berada di bagian dalam portal yang membatasi rumah warga dengan jalan utama.
Restoran ini sebenarnya memiliki lahan parkir di bagian depannya. Namun, ketika parkiran penuh, otomatis kendaraan diparkirkan di badan jalan hingga di depan rumah warga.
Ketua RW 02 Melawai, Nizarman Aminuddin, mengaku sudah berulang kali menerima keluhan warga atas parkiran liar dan operasional restoran ini. Sebab, selain masalah parkir, masyarakat yang bukan penghuni kawasan permukiman ini menjadi semakin ramai.
Baca Juga: DPRD DKI Minta Pemprov Tak Persulit Warga Hunian Vertikal Imbas Penonaktifan NIK
"Kan kayak gini orang ramai lalu-lalang. Kita nggak kenal siapa saja. Sementara di sini kita pengen tenang, istirahat jadi terganggu," ujar Nizarman kepada Suara.com di lokasi, Kamis (13/6/2024).
"Kalau peraturan dulu kan kalau orang bangun rumah atau bikin perusahaan, dia akan menghitung dulu parkirnya muat gak," lanjutnya menambahkan.
Nizarman juga sempat melakukan penelusuran ke restoran itu dan ternyata terbukti ada penjualan minuman keras (miras) alias beralkohol. Ia menyesalkan hal ini karena dilakukan di kawasan permukiman.
"Jual miras akan mengakibatkan suatu pelajaran yang tidak baik kepada mungkin anak cucu kami yang tinggal di pemukiman," jelasnya.
Lebih lanjut, Nizarman tak mau menyalahkan sepenuhnya persoalan ini kepada pemilik usaha itu dan pengelola parkir liar. Seharusnya, pemerintah setempat turun tangan mengatasi persoalan ini.
"Makanya jangan kita diadu domba. Masa dibentrokin pemilik usaha sama warga, nggak boleh dong. Lurah, camat ini ke mana? Ada keluhan warga ya jangan diam saja tapi ditindaklanjuti dong!" pungkasnya.
Berita Terkait
-
Warga Keluhkan Operasional Bar dan Restoran di Melawai, Ketua DPRD DKI Kritik Kebijakan Bahlil
-
Bahlil Ngamuk Anggaran BKPM Dipotong Sri Mulyani: Camat di DKI Jakarta Aja Lebih Besar!
-
Kasus Kebakaran di Jakarta Tinggi tapi Jumlah Petugas Damkar Sedikit, DPRD Usulkan Ini
-
DPRD DKI Minta Pemprov Tak Persulit Warga Hunian Vertikal Imbas Penonaktifan NIK
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
7 Fakta Mencekam Rusuh Kalibata: 2 Nyawa Matel Melayang, 100 Orang Mengamuk Brutal
-
5 Petani di Bengkulu Selatan Tertembak usai Konflik Lahan Memanas, Ini Kronologinya!
-
Pulang dari Rusia: Prabowo Minta Maaf di Aceh Tamiang, Pesan Jangan Tebang Pohon Sembarangan!
-
Komitmen Tata Kelola Kian Kuat, BNI Borong Dua Penghargaan ARA 2024
-
Ibu Hamil Turut Jadi Korban Kebakaran di Terra Drone, Menteri PPPA Soroti Perusahaan Tak Taat Aturan
-
Kronologi 2 Mata Elang Tewas Diamuk Massa di Kalibata, Kios dan Kendaraan Dibakar
-
Dua Mata Elang Tewas Dikeroyok di Kalibata, Kericuhan Berlanjut ke Pembakaran Kios dan Kendaraan
-
Kejagung Sita Hotel Ayaka Suites, Aset Tersangka TPPU Kasus Sritex Iwan Kurniawan Lukminto
-
Awas! Gunung Dukono Menyembur Asap Tebal 900 Meter Pagi Ini, Benarkah Statusnya Aman?
-
Siswa Sekolah Rakyat: Dari Sulit Membaca Kini Berani Rencanakan Masa Depan