Suara.com - Sebanyak 97 personel gabungan dikerahkan di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat guna mengamankan malam takbiran menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H pada Senin (17/6/2024) besok.
Kapolsek Metro Taman Sari, Kompol Adhi Wananda mengatakan, personel gabungan tersebut, nantinya ditempatkan di perempatan jalan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa.
"Untuk memastikan situasi kondusif selama malam Idul Adha," kata Adhi, saat dikonfirmasi, Minggu (16/6/2024).
Adhi mengaku, menerima laporan jika warga Taman Sari, tidak ada yang melakukan takbir keliling.
Meski demikian, penjagaan tetap dilakukan untuk menghindari adanya konvoi kendaraan dari luar wilayah Taman Sari yang dapat menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Untuk di wilayah Kecamatan Taman Sari sendiri, dipastikan tidak ada kegiatan malam takbir, baik itu dari organisasi masyarakat di wilayah," ucapnya.
Adhi mengaku akan mengerahkan anak buahnya untuk mengamankan pelaksanaan Salat Idul Adha yang digelar 33 masjid di kawasan Taman Sari.
"Untuk pengamanan masyarakat yang ingin beribadah, kami sudah siapkan personel," pungkasnya.
Larang Takbiran Keliling
Baca Juga: Malam Takbiran di Semarang, Jokowi Jajal Mi Disko Level 1 Sambil Ngevlog Bareng Menteri Basuki
Polda Metro Jaya, sebelumnya juga telah melarang masyarakat untuk melakukan konvoi kendaraan atau tabir keliling pada malam Idul Adha 1445 H.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengimbau agar masyarakat melakukan takbir di masjid atau musala sekitar kediaman.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak melakukan takbir keliling, masyarakat bisa merayakan malam takbiran di masjid agar lebih khusyuk," kata Ade Ari, saat dikonfirmasi, Minggu (16/6/2024).
Ade Ary meminta agar para orang tua menjaga putra-putri mereka agar tidak melakukan aksi konvoi dan memasang petasan saat malam takbir guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Seluruh orang tua agar menjaga putra-putri untuk tidak melakukan kegiatan diluar seperti konvoi, menyalakan petasan dan lain-lain pada saat malam takbir guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Ade Ary.
Berita Terkait
-
Malam Takbiran di Semarang, Jokowi Jajal Mi Disko Level 1 Sambil Ngevlog Bareng Menteri Basuki
-
Dijaga Ketat Polisi, Warga Nekat Takbiran Keliling Masuk Sudirman-Thamrin Siap-siap Terima Risikonya
-
Idul Adha 2024: Jokowi Lebaran Bareng Keluarga di Semarang, Maruf Amin dan JK Salat Ied di Masjid Istiqlal
-
Bikin Ngakak! Heboh Sapi Kurban Kejar Emak-emak Lagi Ngerumpi di Gang: Yang Ditunggu-tunggu Tiap Idul Adha
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Terungkap Siapa Yudo Sadewa! Anak Menkeu Baru Ini Ternyata Trader Kripto
-
KPK Periksa Deputi Gubernur BI, Dalami Dugaan 'Kongkalikong' Dana CSR
-
Rahayu Saraswati Jadi Menpora Usai Mundur dari DPR? Ini Jawaban Partai Gerindra
-
4 Tewas, Ini Daftar Nama-nama Korban Hilang usai Bali Diterjang Banjir Dahsyat!
-
Deputi Gubernur BI Diperiksa KPK, Kasus Korupsi CSR DPR RI Makin Terkuak?
-
Rahayu Saraswati Tinggalkan DPR: Pengakuan Mengejutkan dan Spekulasi Kabinet Prabowo Mencuat
-
Mahfud MD Ungkap Kecewanya Sri Mulyani Disamakan dengan Sahroni: Nangis Dibanding-bandingkan
-
'Jakarta Is Coming', Teror Kode di Dinding Jalanan Chile Jelang Kudeta Berdarah
-
Ucapannya Berbahaya, Menkeu Purbaya Dinilai Masih Beruntung Meski Remehkan Tuntutan 17+8, Kenapa?
-
Viral Pagar Beton Halangi Nelayan, Gubernur Pramono: Izin dari Pusat, Tapi Akses Harus Dibuka!