Suara.com - KTT perdamaian di Ukraina, yang berlangsung selama dua hari di Burgenstock, Swiss, berakhir pada Minggu (16/6/2024) dengan pengesahan deklarasi akhir.
Lebih dari 90 negara menghadiri pertemuan tersebut, namun hanya 80 negara dan empat organisasi yang mendukung komunike bersama tersebut.
Indonesia jadi salah satu negara dalam 16 negara dan organisasi yang abstain, termasuk Libya, Arab Saudi, Thailand, India, Meksiko, Afrika Selatan, Brasil, dan Uni Emirat Arab.
Dalam pidato penutupnya pada sidang pleno, Presiden Swiss Viola Amherd mengatakan bahwa meski berbeda pandangan mereka "berhasil menyepakati visi bersama."
"Kami telah menetapkan visi tersebut dalam Komunike Burgenstock," kata Amherd.
"Dengan ini kita mengirim sinyal yang jelas kepada rakyat Ukraina dan semua pihak yang terkena dampak langsung akibat perang: Sebagian besar komunitas internasional mempunyai keinginan untuk membawa perubahan," sambung dia, seperti yang dikutip dari Anadolu Agency via Antara.
Amherd menjelaskan bahwa dengan adanya deklarasi akhir, negara-negara telah menetapkan kerangka kerja dan perlu melanjutkan diskusi lebih lanjut.
Amherd mengidentifikasi tiga topik yang akan menjadi fokus negara-negara tersebut. Pertama, penggunaan energi nuklir dan instalasi nuklir harus dilakukan dengan aman, terlindungi, dan ramah lingkungan.
Kedua, ketahanan pangan tidak boleh dijadikan senjata dalam bentuk apa pun. Serangan terhadap kapal dagang di pelabuhan, di sepanjang rute perdagangan, serta terhadap pelabuhan dan infrastruktur sipil, tidak dapat diterima.
Baca Juga: Eks Pelatih Timnas Putri Takjub Perkembangan Sepak Bola Putri di MilkLife Soccer Challenge Kudus
Ketiga, semua tawanan perang harus dibebaskan melalui pertukaran penuh. Semua anak-anak Ukraina yang dideportasi dan dipindahkan secara tidak sah, serta semua warga sipil Ukraina lainnya yang ditahan secara ilegal, harus dikembalikan ke Ukraina.
'Perdamaian memerlukan keterlibatan dan dialog antara semua pihak'
Dalam deklarasi bersama tersebut, negara-negara pendukung menyatakan bahwa mereka melakukan "pertukaran pandangan yang bermanfaat, komprehensif, dan konstruktif menuju kerangka perdamaian yang menyeluruh, adil, dan abadi, berdasarkan hukum internasional, termasuk Piagam PBB."
"Secara khusus, kami menegaskan kembali komitmen untuk menahan diri dari ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap integritas wilayah atau kemerdekaan politik negara mana pun, prinsip kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah semua negara," bunyi pernyataan tersebut.
"... termasuk Ukraina, dalam perbatasan mereka yang diakui secara internasional, termasuk perairan teritorial, serta penyelesaian sengketa melalui cara damai sebagai prinsip hukum internasional," lanjut pernyataan tersebut.
Namun, mereka menggarisbawahi bahwa mencapai perdamaian "membutuhkan keterlibatan dan dialog antara semua pihak."
Berita Terkait
-
40 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2024 Lengkap dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
-
Timnas Indonesia Gebrak Rekor Penonton, Euforia Gila Bola Semakin Nyata!
-
Timnas Indonesia U-20 Belum Pulang Pasca Toulon Cup, Ikut Sholat Idul Adha di Prancis
-
Misi Khusus Ernando Ari Selama Euro 2024, Demi Timnas Indonesia
-
3 Tanda Pemain Keturunan Rp69 Miliar Segera Gabung Timnas Indonesia, Ada Peran Marc Klok
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati