Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang mempercepat pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) fase A, yang dikenal sebagai proyek Tanggul Pantai. Program ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi warga di kawasan pesisir Jakarta Utara yang rentan terhadap banjir.
Saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2024 Kota Administrasi Jakarta Utara pada Maret 2024 lalu, Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, tantangan terbesar bagi Pemprov adalah mengatasi banjir yang disebabkan rob dan hujan dengan intensitas tinggi.
"Wilayah Jakarta memiliki tantangan banjir yang harus segera diselesaikan. Banjir yang disebabkan rob maupun hujan dengan intensitas tinggi tidak mudah ditangani. Karena itu, di Jakarta harus ada NCICD, harus dibangun tanggul pengaman pantai,” ujar Heru.
Ia menjelaskan, penurunan muka tanah di Jakarta setiap tahun menjadi salah satu penyebab utama banjir. Karena itu, pembangunan NCICD sangat penting untuk mencegah banjir di wilayah utara Jakarta.
"Kalau kita lihat, khusus di Jakarta Utara, penurunan muka tanah bisa mencapai antara 70 sentimeter hingga satu meter. Jadi, sudah tidak mungkin penanganan banjir dilakukan kalau tidak ada NCICD," tambahnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menyatakan, program NCICD merupakan proyek sinergi antara Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemprov DKI melalui Dinas SDA. Rencananya, tanggul pengaman pantai akan dibangun sepanjang 39 kilometer di beberapa titik kritis pesisir Jakarta.
"Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta telah membangun tanggul pantai dan muara sungai sepanjang 8,2 kilometer hingga tahun 2023 dan diharapkan keseluruhan tanggul NCICD Fase A rampung pada tahun 2028," tutur Ika kepada Suaracom, Selasa (30/7/2024).
Tanggul akan dibangun dengan berbagai jenis material, seperti Tanggul Parapet, Spun D1200, Spun 800, CCSP W450, hingga konstruksi Retaining Wall. Pada 2024 ini, DSDA DKI Jakarta melanjutkan pembangunan tanggul pantai dan muara sungai yang dibagi menjadi tiga paket pekerjaan dengan panjang total 4,8 kilometer, melalui skema kegiatan tahun jamak (multiyears) dan single year.
Ika menjelaskan, pembangunan dengan skema multiyears tahap 1 akan dilaksanakan melalui dua paket pekerjaan, yakni mulai pada 2024 hingga 2025 dengan panjang total 4,3 kilometer. Pembangunan ini akan dilakukan di beberapa lokasi, seperti Muara Angke, yang mencakup segmen Resto Apung dan Dermaga T, Sunda Kelapa-Ancol Barat, serta Kali Blencong.
Baca Juga: Sudah Biasa Anggota DPRD DKI Malas Rapat Paripurna, Pimpinan: Ke Depan Kita Disiplinkan
“Di sisi lain, pembangunan lanjutan NCICD dengan mekanisme single year tahun 2024, telah dimulai sejak bulan Mei 2024, dengan panjang total 0,5 kilometer di wilayah Muara Angke (Segmen Pantai Timur) dan Pantai Mutiara,” terangnya.
Perhatikan Aspek Sosial
Pembangunan tanggul ini akan menggunakan lahan milik warga. Namun, Ika memastikan, prosesnya berjalan lancar dengan mengedepankan kesepakatan bersama warga lewat musyawarah.
"Selama tujuan pembangunan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, pastinya akan tetap didukung. Namun, pada saat pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan sosialisasi dan musyawarah untuk mencapai mufakat," paparnya.
Untuk meminimalkan dampak lingkungan dan sosial dalam pembangunan NCICD fase A, Dinas SDA melakukan uji lingkungan kondisi awal sebelum, saat, dan setelah pembangunan, dengan parameter baku mutu kebisingan, air, serta uerdara.
Saat ini, banyak permukiman di badan air yang beririsan dengan trase pembangunan tanggul NCICD, sehingga akses kerja dan proses pelaksanaan pembangunan terhambat. Dinas SDA berupaya untuk mencari solusi terbaik bagi masyarakat, sambil tetap memperhatikan tujuan pembangunan tanggul NCICD.
Berita Terkait
-
Meski Anak Bawang, Peluang Ini Bisa Bikin Jusuf Hamka jadi Rival Berat Anies di Pilgub Jakarta
-
Anies Ogah Ambil Pusing Soal Kemungkinan NasDem Tarik Dukungan: Mengalir Saja
-
Ribuan Sopir Mikrotrans Geruduk Balai Kota Jakarta, Anies: Dulu Zaman Kita Tak Ada Keluhan
-
Blak-blakan! Anies Akui Intens Ngobrol Bareng Ahok, Dapat Restu Nyagub Jakarta?
-
Ribuan Sopir Kompak Demo di Balai Kota DKI, 29 Rute Mikrotrans di Jakarta Auto Tak Tarik Penumpang
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP