Suara.com - Baru-baru ini, beredar di media sosial pesan WhatsApp yang memuat sebuah tangkapan layar artikel dari situs ReportaseIndonesia.com dengan judul mencengangkan sebagai berikut:
“Perihal Pemindahan Ibukota, Jokowi: Kita Bisa Jual Separuh Dari Pulau Kaltim”
Namun begitu, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, artikel dengan judul tersebut tidak dapat ditemukan di situs ReportaseIndonesia.com.
Mengutip turnbackhoax, informasi yang beredar mengenai Jokowi akan menjual separuh pulau Kalimantan Timur adalah salah. Yang sebenarnya terjadi adalah adanya rencana untuk menjual sebagian kecil lahan di kawasan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sebagai bagian dari pembiayaan pemindahan ibu kota baru.
Lahan yang direncanakan untuk dijual hanya mencakup 30 ribu hektare, jauh lebih kecil dibandingkan dengan luas total daratan Kalimantan Timur yang mencapai 12.734.692 hektare menurut data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim.
Luas lahan yang akan dijual ini hanya sekitar 0,2% dari total luas Kaltim, dan tidak sebanding dengan klaim yang menyebutkan bahwa separuh dari pulau Kaltim akan dijual. Selain itu, situs ReportaseIndonesia.com sendiri tidak terdaftar di Dewan Pers, yang menunjukkan bahwa sumber ini tidak dapat diandalkan dan konten yang dihasilkan perlu dipertanyakan kredibilitasnya.
Kesimpulan:
Klaim yang menyebutkan bahwa Presiden Jokowi akan menjual separuh Kalimantan Timur adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Fakta sebenarnya adalah bahwa ada rencana untuk menjual sebagian lahan di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara dengan luas sekitar 30 ribu hektare untuk mendukung pembiayaan pemindahan ibu kota. Masyarakat diimbau untuk lebih kritis dan melakukan verifikasi terhadap informasi yang beredar sebelum mempercayainya atau menyebarkannya lebih lanjut.
Baca Juga: Pesta Mewah di IKN vs Nasib Warga Tergusur: Inikah Kemerdekaan Sejati?
Berita Terkait
-
Pesta Mewah di IKN vs Nasib Warga Tergusur: Inikah Kemerdekaan Sejati?
-
Bakso IKN Penuh Keakraban: Jokowi, Prabowo dan Airlangga Duduk Berdekatan
-
Usai Bermalam di IKN, Sri Mulyani Berharap Kota Ini Bisa Hidup
-
Sejarah Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka: Digagas Presiden Soekarno, Dialihkan Jokowi ke IKN di HUT RI ke-79
-
Meski Butuh Waktu Bertahun-tahun, Prabowo Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba