Suara.com - Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta mencatat masih ada belasan siswa sekolah yang masih ditahan polisi akibat ikut demonstrasi tolak pengesahan RUU Pilkadad di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/8/2024) kemarin.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta Budi Awaluddin menyampaikan, sebelumnya polisi menahan puluhan siswa sekolah tersebut. Kini, masih tersisa sekitar 14 anak yang ditahan di dua kantor polisi, yakni Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat.
"Saat ini di Polda ada 7 orang, di Polres Jakbar (Jakarta Barat) ada 7 orang, dari sebelumnya 78 orang," kata Budi kepada Suara.com, dihubungi Jumat (23/8/2024).
Mengenai kondisi para siswa tersebut, Budi enggan menjelaskan lebih lanjut. Termasuk tidak menjelaskan apakah ada anak yang alami luka-luka akibat ikut demo.
"Sedang dalam pengecekan," jawabnya singkat.
Hanya saja, Budi menekankan bahwa anak-anak yang tertangkap polisi akibat ikut demo tersebut akan diberikan pembinaan khusus. Tindakan itu diperlukan agar para siswa memahami cara penyampaian aspirasi yang benar.
"Kami akan melakukan pembinaan kepada siswa-siswa sejumlah di atas untuk lebih memahami tata cara berdemokrasi yang baik dan santun," pungkasnya.
Anak STM Ikut Demo di DPR
Diketahui bahwa sejumlah pelajar sekolah teknik menengah (STM) dari berbagai sekolah kedapatan ikut demo di depan Gedung DPR RI.
Baca Juga: YLBHI Sebut Ratusan Pendemo Tolak RUU Pilkada di DPR Ditahan Polisi, Termasuk Anak-anak
Hampir sebagian dari siswa itu masih mengenakan seragam putih abu- abu serta membawa bernagai perlengkapan seperti bambu panjang. Beberapa lainnya membawa bendera merah putih sembari menyanyikan lagu Indonesia Pusaka.
Menyikapi pergerakan para siswa tersebur, petugas kepolisian semoat membentuk dua barikade. Satu barikade mengarah ke Gedung DPR untuk mengurai massa yang berada di depan kantor parlemen tersebut. Sementara, satu barikade lainnya, mengarah ke arah lampu merah Slipi, Jakarta Barat.
Berita Terkait
-
YLBHI Sebut Ratusan Pendemo Tolak RUU Pilkada di DPR Ditahan Polisi, Termasuk Anak-anak
-
Kala Pesohor jadi Orator: Pekik 'Lawan' Bintang Emon di DPR, Reza Rahadian Sentil 'Negara Bukan Milik Keluarga Tertentu'
-
Tragedi Demo Tolak RUU Pilkada di DPR: Jurnalis Ditantang Polisi Berkelahi saat Rekam Penganiayaan Demonstran
-
Ditangkap Polisi saat Demo Tolak RUU Pilkada di DPR, Direktur Lokataru Delpedro Marhaen Babak Belur
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?