Suara.com - Perang antara Ukraina dengan Rusia nampaknya semakin panas, bahkan negara yang dipimpin Volodymyr Zelenskyy itu saat ini tengah meminta bantuan untuk pasokan senjata melawan negara Vladimir Putin.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan saat ini Ukraina tengah berada di dalam titik frustasi lantaran pasokan senjata mereka mendapatkan penolakan.
Dia juga mengatakan, masalah terbesar yang dihadapi Kiev adalah keengganan sekutu-sekutunya menyetujui kebijakan baru untuk mendukung Ukraina karena mereka perang dengan Rusia akan memanas.
“Sejak awal invasi besar-besaran (oleh Rusia), masalah terbesar yang dihadapi Ukraina adalah dominasi konsep eskalasi dalam proses pengambilan keputusan di antara para mitra kami,” kata Kuleba, baru-baru ini kepada media.
Diskusi itu dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski.
Kuleba mengungkapkan bahwa setiap permintaan Ukraina untuk mendapat pengiriman senjata jenis baru ditolak karena kekhawatiran bahwa pemasokan itu bisa mendorong Rusia meningkatkan konflik.
Menurut Kuleba, Ukraina sebenarnya bisa lebih kuat dibandingkan saat ini kalau saja ketakutan akan eskalasi bukan merupakan faktor utama pengambilan keputusan oleh para mitranya.
“Ini adalah hal tersulit yang harus saya tangani sejak awal perang: bagaimana membuat negara-negara berpikir tanpa selalu melihat bagaimana respons Moskow,” ucapnya.
Kuleba tiba di Polandia Rabu (28/8) pagi sebagai bagian dari kunjungan resmi. Selama lawatannya itu, ia mengadakan pembicaraan dengan Menlu Sikorski.
Kulebe mengatakan dirinya dan Sikorski membahas berbagai topik secara menyeluruh.
Baca Juga: Topan Shanshan Sapu Jepang, Korban Tewas Tembus 74 Jiwa
"Di bidang militer, kami fokus pada masalah jet MIG dan menyepakati langkah-langkah berikutnya untuk memungkinkan negara-negara tetangga Ukraina untuk mencegat rudal dan drone Rusia di wilayah udara Ukraina dari wilayah mereka," kata Kuleba melalui X.
Pada Kamis, Kuleba mengunjungi Brussel. Di ibu kota Belgia itu, ia akan menghadiri pertemuan informal para menteri luar negeri Uni Eropa. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka