"Masih (pidato Said)," kata seorang buruh saat meninggalkan Istora, Rabu (18/9/2024).
Sementara itu seorang buruh lainnya memberikan alasan mengapa ia dan para buruh meninggalkan Istora saat Iqbal masih berpidato, yakni karena Prabowo tidak hadir
"Prabowo-nya nggak dateng," kata seorang buruh.
Sementara itu, melalui pidatonya, Said menyampaikan permohonan maaf dari Prabowo. Mendengar perkataan Said, terdengar sorakan dari buruh.
"Tetapi saya menyampaikan pesan beliau, beliau mengajukan permintaan maaf," ujar Said yang disahuti riuh sorakan buruh di dalam Istora.
"Karena, sodara dengarkan dulu. Karena ada tugas negara. Tugas negara yang tidak bisa ditinggalkan," kata Said menyampaikan alasan Prabowo batal hadir.
Meski batal hadir, Prabowo tetap menyampaikan sambutan melalui keterangan video.
"Dan beliau menyampaikan pesan selamat mungkin nanti bisa putarkan videonya," kata Said.
Said menegaskan bahwa Prabowo sebagai presiden terpilih sudah menerima enam harapan dari Partai Buruh untuk pemerintahan mendatang.
"Saudara yang paling penting, dengarkan dulu. Yang paling penting adalah 6 harapan dan isu daripada perjuangan Partai Buruh, serikat buruh, serikat petani, dan kelas pekerja lain sudah disampaikan dengan penuh kesungguhan dan diterima. Kalian bisa katakan diterima oleh Bapak Jenderal Prabowo Subianto," tutur Said.
"Dalam kesempatan lain insyaallah kita akan diterima secara delegasi untuk menindaklanjuti enam harapan itu," kata Said.
Said lantas memutarkan keterangan video berisi sambutan dari Prabowo. Ia menegaskan kembali bahwa Menteri Pertahanan Prabowo sudah berupaya untuk hadir ke Istora, namun batal lantaran ada tugas negara.
"Tidak mengurangi maknanya walaupun beliau sudah berusaha karena tadi kita sudah lihat iringan-iringan protokolernya sudah berada di depan lobby daripada Kementerian Pertahanan. Beliau berusaha benar untuk hadir mencari waktu yang pas untuk datang. Tapi nampaknya tugas negara memang tidak bisa ditinggalkan," katanya lagi.
"Kita bisa memahami yang paling penting walaupun jauh di mata tapi dekat di hati. Sekali lagi 6 harapan itu mudah-mudahan sudah kita sampaikan. Insyaallah sudah disampaikan oleh kawan-kawan media secara langsung," tandasnya.
Berita Terkait
-
Buruh Bubar Cepat Usai Prabowo Batal Hadir di Istora, Said Iqbal: Beliau Minta Maaf, Ada Tugas Negara
-
Hasto: Megawati Bakal Bertemu Prabowo Usai Pulang dari Uzbekistan
-
Megawati Bakal Bertemu Prabowo, NasDem: Artinya, Mikul Dhuwur Mendem Jero
-
Menteri PUPR Basuki Sambut Baik Wacana Prabowo Pisahkan Kementerian PU dengan Perumahan Rakyat: Bagus!
-
Usai Dukung Prabowo, Partai Buruh Minta Tinjau Ulang UU Cipta Kerja dan Hapus Outsourcing
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang