Suara.com - Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai cara yang dilakukan dengan menggunakan rompi 'Putra Mulyono' saat blusukan ke Tangerang, Banten merupakan bentuk perlawanan terhadap pencemooh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menurutnya, cara seperti itu pernah dilakukan sang kakak, Gibran Rakabuming Raka saat mantan Wali Kota Surakarta itu dicemooh dan diolok-olok soal asam sulfat yang kemudian disingkat Samsul.
"Gibran pun juga pakai kaos Samsul. Bagi Gibran, dia ingin menegaskan bahwa dia adalah Samsul, tapi Samsul calon wakil presiden dan terpilih sebagai wakil presiden," katanya kepada wartawan.
Adi menilai dengan menggunakan kaos Samsul saat itu, Gibran melakukan serangan balik dengan menggunakan bahasa yang dipakai untuk menyerangnya.
"Artinya ini adalah serangan balik dengan menggunakan objek dan bahasa yang sering kali digunakan oleh para pengkritiknya itu," tutur dia.
Langkah Kaesang pun menurutnya cukup efektif untuk memancing perdebatan di media sosial, sehingga menciptakan kegaduhan baru untuk melawan balik pengkritiknya.
"Banyak yang mengapresiasi dalam konteks karena cara yang dilakukan Kaesang melawan para pengkritiknya itu ya sangat elegan, tidak banyak ngomong, tidak banyak bicara, tidak banyak bermanuver cukup menggunakan kaus bertuliskan 'Anak Mulyono'. Jadi para pendukungnya Kaesang dianggap sangat jenius dan genuine dalam memberikan kritikan balik," katanya.
Namun bagi pengkritik, cara yang dilakukan Kaesang tersebut dianggap antikritik dan seolah menentang logika publik yang kritis.
"Tapi bagi kritikus Kaesang cara yang dilakukan oleh Kaesang ini cara yang dianggap tengil, cara-cara yang tidak mau menerima kritikan dan bahkan terkesan menantang logika publik yang selama ini kritis," katanya.
Baca Juga: PSI Bela Kaesang Soal Rompi 'Putra Mulyono', Netizen Beri Balasan Menohok
Adi sendiri menyimpulkan pemakaian rompi bertuliskan 'Putra Mulyono' itu sebagai salah satu cara berkomunikasi politik yang mengadaptasi gaya anak muda kekinian merespons cemoohan.
"Tapi bahasa komunikasi Kaesang ini kan dianggap sebagai bahasa yang sengaja melawan para pencemoohnya itu dengan gaya-gaya anak muda kekinian yaitu menggunakan objek cemoohan sebagai instrumen untuk nyerang balik," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Komisi III DPR Siap Bahas RUU Perampasan Aset, Dorong Percepatan Harapan Prabowo
-
Video Massa Demo Diduga Geruduk Rumah Presiden Nepal, Foto Wajahnya Langsung Dilempar ke Lantai
-
Pusat Pemerintahan Nepal Resmi Kosong Usai Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Teror Perampok Duren Sawit: Todong Nenek dengan Senpi, 2 Pelaku Diringkus, Polisi Buru Sisanya
-
Kasus Ojol Tewas di Makassar: Yusril Beri Ultimatum Polda Sulsel, Ada Apa?
-
Misteri Tanggul Beton Raksasa di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa yang Ancam Mata Pencarian Nelayan?
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!